Sejumlah penumpang berjalan menuju terminal kedatangan seusai terbang menggunakan pesawat Merpati Nusantara Airlines di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (13/5). ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO,Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan optimistis mampu menyelesaikan masalah hak karyawan Merpati Airlines sebelum masa jabatannya berakhir. "Bisa selesai, mudah-mudahan," ujarnya, Jumat, 26 September 2014.
Dahlan masih enggan menjelaskan langkah penyelesaian yang akan diambilnya. "Kalau saya ceritakan sekarang, nanti ribut. Malah tak jadi lagi," ujarnya. Ia mengatakan langkah tersebut menyangkut banyak pihak, sehingga riskan jika diungkapkan saat ini.
Dahlan hanya menjelaskan, yang menjadi prioritas utamanya adalah hak karyawan. Ia mengaku tak ada hal lain yang dijanjikan selain hak karyawan. "Saya tak bisa menyelesaikan seluruh keinginan, hanya hak karyawan," ujarnya.
Maskapai penerbangan Merpati Airlines terancam bangkrut. Maskapai ini menanggung utang sebesar Rp 7 triliun. Selain itu, sudah delapan bulan karyawan tak menerima gaji akibat pengelolaan manajemen yang buruk.
Sehari sebelumnya, Dahlan juga mengungkapkan hal yang sama di gedung Kementerian BUMN. Dia mengatakan jalan yang ditempuh akan berbelit. "Caranya agak muter, memerlukan banyak perizinan dari berbagai stakeholder," ujarnya. Ia mengatakan ada teknik-teknik tertentu untuk memperjuangkan hak-hak karyawan Merpati.