Menteri Keuangan Ideal buat Jokowi Versi Pengamat  

Reporter

Selasa, 23 September 2014 09:15 WIB

Mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance, Enny Sri Hartati, mengungkapkan kriteria Menteri Keuangan ideal untuk kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurut dia, kriteria yang pas untuk itu mendekati sosok mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution.

"Yang cukup ideal itu seperti Darmin. Dia mempunyai kemampuan makro dan punya jam terbang. Jadi, setidaknya Menteri Keuangan punya kemampuan seperti itu," kata Enny saat dihubungi Tempo, Senin, 22 September 2014. (Baca: Calon Menteri Jokowi-JK Wajib Teken Kontrak)

Menurut Enny, penting bagi seorang Menteri Keuangan untuk menguasai segala lini mengenai pengelolaan keuangan negara. Sosok yang masih dalam pencarian ini, menurut dia, harus memiliki kombinasi kriteria orang yang mengetahui makro ekonomi, tapi juga mempunyai pengalaman dalam hal terkait.

Hal mendasar lainnya, Enny menjelaskan, Menteri Keuangan harus memenuhi syaratnya Jokowi itu sendiri, yaitu profesional dan punya integritas. "Ideologinya harus ekonomi kerakyatan. Kan, visi-misi Jokowi adalah demokratisasi ekonomi," ujar Enny. (Baca: Tim Transisi Rampungkan Kriteria Menteri Jokowi)

Selain itu, Enny menyarankan agar Jokowi tidak memilih sosok dari kalangan partai karena akan sangat rentan dengan konflik kepentingan. "Tapi jangan juga kalangan profesional yang berpolitik," kata dia.

Enny menjelaskan ekonomi kerakyatan tidak harus selalu berfokus pada ekonomi menengah-kecil. "Kerakyatan, kan, semua juga rakyat," ujar Enny. Enny menerangkan ada tiga landasan utama yang menjadi sokoguru perekonomian, yakni pemerintah, swasta besar, dan koperasi. Ketiga hal itu semestinya menjadi acuan bagi menteri ekonomi terpilih untuk dapat mengatur keuangan negara, bukan hanya yang bisa mengatur defisit anggaran. Ia harus punya visi keuangan pemerintah dan punya stimulus terhadap perekonomian negara.

AISHA SHAIDRA

Terpopuler:
Bakrie Sumatera Terancam Gagal Bayar Bunga
Pembuat Faktur Pajak Palsu Ditangkap
Begini Cara Pemalsu Faktur Pajak Itu Bekerja
Pemalsu Faktur Pajak Itu Petugas Cleaning Service
Harga Emas Antam Turun Rp 2.000 Per Gram


Berita terkait

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

6 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

37 hari lalu

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

Ekonom Indef, Didin S. Damanhuri sangat prihatin atas dugaan korupsi yang terendus di lingkaran LPEI. Padahal, kata dia, ekspor adalah andalan pemerintahan Jokowi

Baca Selengkapnya

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

37 hari lalu

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

Kebijakan PPN di Tanah Air diatur dalam Undang-Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Baca Selengkapnya

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

38 hari lalu

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Indef Ahmad Heri Firdaus membandingkan besaran tarif PPN di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

38 hari lalu

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

Indef menyatakan penjual akan reaktif terhadap kenaikan PPN.

Baca Selengkapnya

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

38 hari lalu

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man

51 hari lalu

Ekonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man

Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti mengungkapkan kriteria ideal Menkeu seperti apa yang dibutuhkan oleh Indonesia di masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

52 hari lalu

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

Ekonom senior UI Faisal Basri menentang rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Indef Beberkan Penyebab Harga Pangan Naik, Mulai dari Pemilu hingga Ramadan

52 hari lalu

Ekonom Indef Beberkan Penyebab Harga Pangan Naik, Mulai dari Pemilu hingga Ramadan

Ekonom senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Aviliani membeberkan sejumlah faktor penyebab naiknya harga kebutuhan pokok,

Baca Selengkapnya