Kapal Pelni di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, (13/8). ANTARA/Yudhi Mahatma
TEMPO.CO , Jakarta:Direktur Utama PT Pelni (Persero) Sulistyo Wimbo Hardjito mengatakan Pelni ingin merambah pelayaran barang. Namun upaya itu terkendala oleh ketersediaan kapal barang milik Pelni. Praktis saat ini Pelni hanya punya tiga kapal barang. "Kemarin kami sudah mengangkut baja milik PT Krakatau Steel sebanyak 15.000 ton," kata Wimbo di kantor Pelni, Jakarta, Rabu, 17 September 2014. (Baca : Pelni : Pemudik dari Kepulauan Riau Naik 4 Persen)
Menurut Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Pelni Elfien Guntoro, baja gulungan itu diangkut dari Jakarta ke Surabaya. Pelni terpaksa menyewa kapal karena tiga kapal barang milik perusahaan ini sedang digunakan. Daya angkutnya juga tak besar saat ada permintaan dari Krakatau Steel itu. "Terpaksa karena butuhnya cepat," kata Elfien saat dihubungi, Rabu, 17 September 2014. (Baca : Antisipasi Arus Mudik, Pelni Kerahkan 25 Kapal)
Selain itu, kata Elfien, Pelni juga mengangkut baja milik Krakatau Steel ke beberapa tujuan. Angkutan terakhir, kata Elfien, seperti 4.200 ton baja KS ke Medan, 2.520 ton baja ke Padang, dan 3.000 ton baja ke Samarinda dan Balikpapan. "Kami juga mengangkut kaca, semen, dan pupuk saat kapal balik dari sana," kata Elfien.
Sementara itu, kata Wimbo, Pelni sebelumnya sudah memiliki perjanjian pengangkutan barang dengan PT Semen Padang. Namun perjanjian itu belum terlaksana hingga kini. "Karena Direktur Utama PT Semen Padang Munadi Arifin meninggal dunia, nanti akan kami teruskan lagi," kata Wimbo.
Menurut Elfien, nota kesepahaman dengan Semen Padang akan segera dilanjutkan. Pelni mengaku sudah melanjutkan komunikasinya dengan Direktur Usaha Semen Padang. Model kerjasama antarperusahaan itu, kata Elfien, akan lebih diperbanyak mengingat sebagian besar angkutan barang Pelni masih menggunakan jasa distributor.
Terkait rencana penambahan kapal barang, Pelni disebut belum mempunyai rencana. "Nganggo duite sopo? (Pakai duitnya siapa?). Yang penting jalan saja dulu dengan yang ada sekarang. Jangan langsung disuruh lari," kata Elfien.
