TEMPO.CO, Jakarta - Berkurangnya kekhawatiran atas rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat (The Fed) dan surplus neraca perdagangan Cina membuat mayoritas bursa saham regional menguat signifikan, termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada penutupan perdagangan Senin, 8 September 2014, indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 29,148 poin (0,56 persen) ke level 5.246,483. (Baca: Kondisi IHSG Tergantung Kebijakan BBM)
Investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 561 miliar, sehingga IHSG sukses menembus rekor intraday di level 5.260 pada sesi pertama. Analis dari PT Reliance Securities, Lanjar Naufi Taulat Ibrahimsyah, mengatakan IHSG didorong laju bursa saham regional.
Kenaikan ekspor Cina hingga 9,4 persen pada Agustus lalu membuat investor yakin kinerja ekonomi Negeri Tirai Bambu itu bakal terus membaik. “Meski nilai impor tak sesuai dengan harapan, kapasitas ekspor mampu membangun optimisme investor,” ucapnya. (Baca juga: Kembalinya Investor Asing Jadi Amunisi IHSG)
Menurut Lanjar, IHSG dan bursa saham regional juga diuntungkan oleh langkah-langkah akomodatif bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB). Realisasi program pembelian asset-backed securities (ABS) pada Oktober 2014 dan pemangkasan suku bunga acuan menjadi 0,05 persen membuat investor Eropa mengalihkan investasi kepada aset yang lebih berisiko. (Baca: Investor Optimistis Tunggu Data Ekonomi)
Namun sentimen positif ini tidak serta-merta mendorong IHSG. Pasar mulai dilanda kejenuhan beli sehingga IHSG diprediksi hanya akan bergerak terbatas pada level 5.220-5.265. Investor disarankan agar bersiap-siap melakukan aksi jual. Lanjar menyarankan investor membeli saham-saham perkebunan bila IHSG terkoreksi. “Berhati-hatilah melakukan perdagangan. IHSG bersiap memasuki area ambil untung,” tuturnya.
MEGEL JEKSON
Berita Terpopuler
PDIP-Jokowi Tak Berkutik di Depan Koalisi Prabowo
Identitas Jack the Ripper Akhirnya Terungkap
UU Pilkada Sah, Koalisi Prabowo Borong 31 Gubernur
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu
23 jam lalu
IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1
1 hari lalu
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya
Baca SelengkapnyaIHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS
3 hari lalu
IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan
3 hari lalu
IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.
Baca SelengkapnyaIHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan
5 hari lalu
Dinamika kebijakan Bank Sentral Amerika diprediksi masih memberi pengaruh pada penurunan IHSG pekan depan
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan
9 hari lalu
IHSG melemah di sesi pertama Rabu, 8 Mei 2024, menutup sesi pertama di level 7,097,7.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan
10 hari lalu
IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit
11 hari lalu
IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.
Baca SelengkapnyaIHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global
12 hari lalu
IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
15 hari lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca Selengkapnya