Volkswagen Vision GTI Consept dalam Los Angeles Auto Show, (20/11). Mobil penerus versi VW Golf GTi ini memiliki chassis yang lebih ringan dari versi sebelumnya. REUTERS/Mike Blake
TEMPO.CO, Jakarta: Kementerian Perindustrian belum mengetahui jika salah satu produsen mobil Eropa, VolksWagen, batal mendirikan pabriknya di Indonesia. Kabarnya, Volkswagen lebih memilih untuk mendirikan pabriknya di Thailand dibandingkan di Indonesia.
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengaku belum mengetahui atas perubahan rencana tersebut. "Saya belum menerima pemberitahuan secara resmi. Akan saya cek dulu di Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi," kata M.S Hidayat kepada wartawan di Jakarta, 8 September 2014. (Baca: VW Tarik Ratusan Ribu Mobil)
Kata Hidayat, sebelumnya Volkwagen nada-nadanya sudah akan serius untuk mendirikan pabriknya di Indonesia. Sebagai bukti keseriusan, mereka bahkan sudah menurunkan tim untuk mensurvei berkeliling di seluruh Pulau Jawa untuk melihat lokasi dan potensi pasar. Selain itu, mereka juga sudah menyadari jika pasar mobil di Indonesia saat ini dikuasai oleh Jepang. "Mereka sudah menghitung dengan cermat pasar di Indonesia. Mereka sudah memperlajarinya," ujar Hidayat.
Dirjen Kerja Sama Industri Internasional, Kementerian Perindustrian, Agus Tjahajana menyatakan perubahan rencana atas investasi Volkwagen mendirikan pabriknya di Indonesia, tak terkejut dengan kabar tersebut. "Dari dulu Volkwagen maju-mundur. Dulu sempat mau ke Malaysia, terus Indonesia, dan sekarang Thailand," kata Agus kepada wartawan.
Menurut Agus, maju-mundurnya Volkswagen itu dianggap wajar, karena Volkswagen di Indonesia sebenarnya tak mempunyai pangsa pasar yang signifikan. Seperti kebanyakan produsen mobil Eropa lainnya, Volkswagen lebih banyak memproduksi mobil sedan dibandingkan produksi mobil multi-purpose vehicle (MPV) yang banyak laku di Indonesia. "Sedangkan Indonesia pasarnya 90 persen MPV dan 10 persennya sedan," kata Agus. (Baca: Volkswagen Luncurkan Dua Seri Terbaru)
Menurut Agus, tak mudah bagi produsen mobil untuk mengubah basis industri dari sedan untuk menjadi MPV. Butuh waktu bertahun-tahun untuk melakukan riset. Makanya, Agus tak heran, jika ada kabar jika Volkswagen batal investasi di Indonesia.
Seperti dilansir kantor berita Reuters, Volkswagen berencana untuk berinvestasi 1 miliar Euro (0,80 miliar pound sterling) untuk membangun pabrik baru di Thailand. Rencananya pabrik baru ini untuk memproduksi mobil hemat bahan bakar.
Pemerintah Thailand menjamin akan memberikan persetujuan atas rencana investasi ini. Pabrik ini rencananya akan memproduksi mobil dengan kapasitas mesin bensin 1.4 liter. Rencananya pabrik ini akan mempunyai kapasitas produksi penuh sekitar 300 ribu kendaraan yang akan tercapai pada 2019.