Bagaimana Pencetakan Uang di Peruri?

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 8 September 2014 19:30 WIB

Gambar uang kertas pecahan baru dua ribu rupiah, di Jakarta, Jumat (10/07). Perum Peruri pada 20 Juli akan menyerahkan uang kertas pecahan dua ribu rupiah ke Bank Indonesia sebesar lima ratus juta Bilyet. Foto : TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Karawang - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) merupakan badan usaha milik negara yang ditugaskan untuk mencetak uang logam dan kertas. Peruri memiliki kapasitas cetak 1,7 miliar keping untuk uang logam, serta 7 miliar bilyet atau lembar uang kertas per tahun. Tak banyak orang yang tahu bagaimana pencetakan uang. Tempo berkesempatan mengunjungi percetakan uang milik Peruri yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.

Kepala Departemen Cetak Uang Logam Perum Peruri Purwanto mengatakan tahapan paling awal dalam pembuatan uang adalah melakukan perancangan. “Kami memiliki desainer andal, mereka bekerja di ruang khusus, tak semua orang bisa masuk," kata Purwanto, Senin, 8 September 2014. Uang logam desain terakhir dibuat pada 2010 untuk pecahan Rp 1.000. (Baca juga: Peruri: Potensi Pasar Luar Negeri Tinggi)

Setelah rancangan rampung dibuat, tahap selanjutnya adalah membuat mould gips atau cetakan lunak. Teknik yang digunakan untuk membuat mould gips menggunakan congkel. Cetakan lunak kemudian diubah menjadi cetakan keras atau biasa disebut mould resin.

Setelah mould resin jadi, selanjutnya dilakukan pemindaian digital untuk membuat cetakan yang berbentuk stempel sesuai dengan ukuran uang logam. Cetakan yang berbentuk stempel tersebut pun terdiri dari dua jenis, yaitu patris atau indukan serta matris atau produk turunan. (Lihat juga: Peruri Targetkan Cetak Uang 6,4 Miliar Bilyet)

Purwanto mengatakan bahan baku uang yang digunakan adalah koin polos yang berasal dari Bank Indonesia. Ada dua macam bahan baku yang biasa digunakan untuk membuat uang logam, yaitu aluminium untuk pecahan Rp 100, Rp 200, dan Rp 500, serta nickel plated steel (NPS) untuk pecahan Rp 1.000. Dua bahan baku tersebut dicetak dengan teknik pres menggunakan tekanan 50 ton untuk aluminium dan 140 ton untuk NPS guna memunculkan reliefnya. Mesin cetak yang dimiliki Peruri berkapasitas 700 keping per menit atau 150 juta keping dalam sebulan.

Menurut Purwanto, pada dasarnya Peruri hanya bertugas mencetak uang. BI biasanya akan memberikan rencana tahunan tentang jumlah uang yang harus dicetak. Namun dia enggan menjelaskan jumlah uang yang diproduksi oleh Peruri tahun ini. Alasannya, jumlah dan peredaran uang sepenuhnya merupakan kewenangan BI. Dia mengatakan, secara kajian teknis, uang logam memiliki kekuatan setidaknya empat tahun.

Dalam mencetak uang logam, kata Purwanto, ada unsur yang harus diperhatikan, yaitu nilai intrinsik atau nilai bahan. Nilai tersebut tak boleh lebih tinggi daripada nilai nominal uang tersebut. “Sebab, kalau begitu, orang akan lebih memilih melebur logamnya daripada digunakan belanja,” katanya. Walaupun memiliki kewenangan penuh dalam mencetak uang, bukan berarti Peruri tak dibatasi aturan. Dalam setiap pecahan, batas maksimal kerusakan hanya 0,15 persen. Jika melebihi batas itu, Peruri akan dikenai penalti dari BI berupa denda. (Berita terkait: Peruri Targetkan Pendapatan Rp 2,5 Triliun)

Hampir sama dengan uang logam, pencetakan uang kertas juga diawali dengan perancangan desain. Desain kemudian dikonversi menjadi pelat cetak dengan teknik engraving atau cungkil. Tujuannya untuk membuat hasil cetak dalam agar ada cekungan tempat tinta mengalir.

Proses selanjutnya dilakukan dengan offside cetak dasar dan cetak intaglio atau cetak dalam. Cetak intaglio bertujuan membuat gambar timbul. Setelah itu akan dilakukan pemeriksaan lembar besar atau lembaran uang yang belum dipotong. Hal ini dilakukan untuk memastikan tak ada sobek atau tinta yang tak tercetak sempurna.

Sebelum dipotong, langkah terakhir adalah pemberian nomor seri dan pengecekan ulang. Adapun proses terakhir adalah pemotongan dan pengemasan menggunakan dua metode, yaitu manual dan menggunakan mesin.

FAIZ NASHRILLAH

Terpopuler :
Pameran Rumah Murah Akan Digelar di 10 Kota
Lombok Timur Akan Jadi Perkampungan Internasional
Cadangan Devisa Naik, Rupiah Terlemah di Asia

Berita terkait

5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk Pasangan Long Distance Marriage

3 hari lalu

5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk Pasangan Long Distance Marriage

Long Distance Marriage semakin banyak dialami pasangan suami istri di Indonesia. Simak 5 tips pengelolaan keuangan keluarga.

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

4 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

4 hari lalu

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

Dalam Rancangan Peraturan OJK yang baru, total aset konglomerasi keuangan paling sedikit Rp 20 triliun sampai dengan kurang dari Rp 100 triliun.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

7 hari lalu

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraih kenaikan peringkat menjadi BBB dai Fitch Rating. Tak hanya BBB, terdapat jenis peringkat lain.

Baca Selengkapnya

Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

8 hari lalu

Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

Mendapat lisensi resmi dari OJK pada 2021, izin operasi TaniFund akhirnya dicabut OJK akibat gagal bayar.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

15 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

18 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

23 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

23 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

23 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya