TEMPO.CO, Bojonegoro - Sebelum mengakhiri masa jabatannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan mengunjungi Blok Cepu di sumur minyak Banyu Urip Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis, 11 September 2014. Agenda kunjungan SBY antara lain meresmikan proyek minyak dan gas di Blok Cepu. Areal yang dituju ialah komplek pengeboran minyak sumur Banyu Urip. (Baca: Pemerintah Akan Percepat Produksi Minyak Blok Cepu).
Juru bicara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Hari Kristianto, menyatakan jadwal kunjungan SBY direncanakan pada Kamis, 11 September 2014, pekan depan. Namun, pemerintah daerah setempat masih menyesuaikan dengan jadwal protokol Kepresidenan. "Jadwal kunjungannya antara tanggal itu," ujarnya, Kamis, 4 September 2014.
Field Public and Government Affair Manager Mobil Cepu Limited Rexy Mawardijaya membenarkan soal rencana kedatangan Presiden SBY ke Blok Cepu sekaligus untuk meresmikan proyek pengeboran minyak. "Ada peresmian oleh Presiden," ujarnya.
Untuk menyambut kedatangan Presiden, kata dia, Mobil Cepu Limited bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. "Jadwalnya sudah kami dapat," kata Rexi.
Data di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) menyebutkan proyek migas Banyu Urip di Blok Cepu mencapai 87 persen. Dengan fasilitas produksi awal (early production facility) yang beroperasi sejak Agustus 2009 hingga saat ini, proyek Banyu Urip telah menghasilkan kumulatif 36 juta barel minyak atau senilai US$ 3,47 miliar.
Saat ini produksi lapangan yang dikelola kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS) Mobil Cepu Ltd. (MCL) itu sebesar 29.000 barel minyak per hari. Per September 2014, produksi ditargetkan naik 10.000 barel minyak per hari dengan adanya tambahan fasilitas produksi awal. (Baca juga: Proyek Cepu Molor, SKK Migas Gagal Capai Target)
Sisa Cadangan Minyak RI Tak Sampai 10 Tahun, Ini Rencana Menteri ESDM
10 Februari 2023
Sisa Cadangan Minyak RI Tak Sampai 10 Tahun, Ini Rencana Menteri ESDM
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut cadangan minyak Indonesia saat ini diperkirakan hanya mampu bertahan sekitar 9 hingga 10 tahun.
