Batasi BBM, Pertamina Hemat Premium 50 Ribu KL  

Rabu, 27 Agustus 2014 11:48 WIB

Para pengecer premium rela antri sampai 14 jam untuk mendapatkan giliran di SPBU Ciawigebang, Kuningan, 24 Agustus 2014. Mereka rela menunggu hingga pukul 23.00 meski harus berebut antrian dengan pengendara motor.TEMPO/Deffan De Purnama

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina mengklaim telah melakukan penghematan yang cukup signifikan selama melakukan pengendalian penyaluran bahan bakar minyak bersubsidi secara nasional. Pengendalian yang dilakukan sejak 18 Agustus 2014 tersebut mampu menghemat konsumsi Premium sekitar 5-7 persen per hari.

"Bisa mengerem konsumsi Premium sebanyak 5 ribu kiloliter per hari," kata Vice President Fuel Retail Marketing Pertamina Mochamad Iskandar saat ditemui di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu, 27 Agustus 2014. Artinya, hingga hari ini, penghematan Premium sudah mencapai 50 ribu kiloliter. (Baca:Jokowi Enggan Tanggapi Rencana Kenaikan BBM)

Iskandar mengatakan konsumsi harian Premium pada kondisi normal mencapai 81.571 kiloliter. Di lain pihak, konsumsi harian solar pada penyaluran normal sebesar 44.784 kiloliter per hari. "Sebenarnya dengan pengendalian tersebut kami sudah hitung kuota bisa cukup hingga akhir tahun," ujarnya.

Namun, sesuai dengan arahan pemerintah, Pertamina kini menormalkan kembali pasokan BBM bersubsidi agar tidak terjadi potensi antrean yang berkepanjangan. Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan normalisasi pasokan BBM sudah dimulai sejak Selasa 26 Agustus 2014 malam. (Baca:Di Bandung, Premium Dibatasi Rp 50 Ribu per Mobil)

Namun demikian, penyaluran tetap akan dilakukan secara terukur dan terarah sesuai dengan kondisi masing-masing daerah. "Pemerintah akan memutuskan solusi kebijakan yang tidak akan merugikan Pertamina," ujar Ali.

Sepanjang tahun ini, jatah Premium bersubsidi mencapai 29,57 juta kiloliter. Jatah tersebut hingga 18 Agustus masih tersisa 10 juta kiloliter. Adapun solar yang dijatah 15,16 juta kiloliter kini kuotanya hanya tersisa 5,5 juta kiloliter. (Baca:Kuota BBM Subsidi di Jateng-DIY Tinggal 33 Persen)

AYU PRIMA SANDI

Berita Terpopuler:
Lusa, PTUN Akan Jatuhkan Vonis Gugatan Prabowo
Nazaruddin: Nova Riyanti Juga Istri Anas
Kritik Ahok: Jokowi Lelet Ambil Keputusan
Golkar Terancam Ditinggal Koalisi Pendukung Jokowi
Penolakan Tifatul di Medsos, PKS: Alasannya Apa?
Ahok Diminta Waspadai Serangan PKS



Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

12 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

35 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

38 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

56 hari lalu

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

18 Februari 2024

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?

Baca Selengkapnya