Rel Ganda Pantura Dongkrak Pengiriman Logistik ke Jakarta
Editor
Zed abidien
Jumat, 22 Agustus 2014 00:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Keberadaan double track atau rel ganda jalur kereta api antara Semarang-Jakarta menaikan volume pengiriman barang hingga 40 persen. Keberadaan double track dinilai mampu mengimbangi persaingan pengiriman lewat jalur udara yang selama ini banyak digunakan oleh asosiasi pengiriman logistik.
"Double track mampu naikan volume pengangkutan logistik naik hingga 40 persen," kata Manager Kereta Api Logistik, perwakilan Semarang, Edy Gunawan, Kamis 21 Agustus 2014 .
Menurut Edy, pengiriman logistik yang tinggi itu mencapai 30 ton atau jauh melambung dari rata-rata biasanya sebelum rel ganda bisa dilalui di jalur Semarang Jakarta. Kenaikan angkutan barang yang dilakukan oleh PT KAI itu juga dipengaruhi oleh kerusakan jembatan Comal di Kabupaten Pemalang menghambat pengakutan logistik lewat jalur jalan raya.
"Sayangnya layanan angkutan barang PT KAI dari Semarang masih terhambat space atau ketersediaan pengangkutan dan gerbong," kata Edy menambahkan.
Menurut dia Semarang hanya jalur lintas, sedangkan gerbong sudah banyak terisi dari Surabaya atau Jakarta yang bisa leluasa mengirimkan barang karena gerbong barang kosong dipemberangkatan pertama dan terakhir.
Ia menjelaskan, angkutan barang dari Semarang itu menggunakan tujuh gerbong kereta barang dan tiga gerbong kereta parcel atau kereta barang yang menempel dengan kereta penumpang. Kereta itu masing-masing delapan dan dua kali perjalanan per hari.
<!--more-->
Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jawa Tengah, Tony Winarno, menilai meningkatkan pengangkutan barang lewat angkutan kereta saat ini akibat efisiensi dan biaya pengiriman lebih murah.
"Ini yang menjadi alasan pengusaha mengirimakn logistik dari Semarang dan Jakarta maupun sebaliknya. Mereka banyak beralih ke layanan kereta barang," kata Tony Winarno
Peralihan yang telah dilakukan oleh para pengsuha pengiriman logistik di Jateng itu terjadi sejak dioperasikannya rel ganda Jakarta-Semarang. Tony membandingkan tingkat ketepatan waktu pengiriman logistik lewat moda angkutan kereta api ternyata saat ini tak berbeda dengan angkutan pesawat terbang.
Menurut dia, pengiriman lewat pesawat terbang harus menunggu antara 2 hingga 3 jam sebelum pemberangkatan pesawat. Itu pun masih ditambah dengan waktu bongkar muat yang mencapai dua jam, sehingga total waktu yang diprelukan mencapai 5 jam lebih.
"Sedangkan di kereta langsung diangkut tanpa menunggu lama, perjalanan kereta Semarang-Jakarta saat ini pun 5 jam," kata Tony menambahkan.
Alasan lain para pengusaha pengiriman barang beralih ke kereta api adalah biaya lebih murah, yakni antara Rp 800 hingga Rp 1.200 per kilogram. "Sedangkan tarif pengangkutan pesawat terbang Rp 2.600 dan tambahan biaya lain," katanya.
EDI FAISOL
Terpopuler
Istana: Tujuh Menteri Harus Mundur
Kiai Pro-Prabowo: Jika Tidak PSU, MK Cacat
Putusan MK, 100 Ribu Massa Pro-Prabowo Geruduk MK
Tiga Kader Golkar Gugat Ical Rp 1 Triliun