Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Rozik Soetjipto. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan tambang asal Amerika Serikat, PT Freeport Indonesia, siap melunasi janjinya memberikan dividen hingga Rp 800 miliar bagi pemerintah Indonesia dalam waktu dekat. "Kalau ekspor sudah dilaksanakan lagi, mereka janji akan membayarkan dividen," ujar Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 21 Agustus 2014.
Seperti diketahui, mulai bulan ini, setelah disepakatinya nota kesepahaman antara Freeport dan pemerintah, keran ekspor mineral mentah untuk perusahaan itu dibuka lagi. Tak kurang dari 750 ribu ton konsentrat mineral diperkirakan telah diagendakan segera diekspor hingga akhir tahun ini. (Baca: Freeport Tuntut Kejelasan Amandemen Kontrak)
Menurut Askolani, kesepakatan pemberian dividen merupakan buah keseriusan pemerintah menagih janji mereka. Selama ini Freeport kerap berkilah belum bisa memberikan salah satu kewajibannya itu karena belum mencatatkan keuntungan. "Insya Allah mereka jadi. Kami telah konsolidasikan ke Menteri BUMN," ujarnya. (Baca: Freeport Anggap Perusahaan Lokal Tak Mampu)
Askolani belum mengetahui pasti untuk anggaran kapan besaran dividen Rp 800 miliar itu diberikan manajemen Freeport kepada pemerintah. "Pokoknya setoran untuk tahun ini, apakah dia mau anggap untuk posisi 2014 atau 2013, kita ikuti saja janjinya," katanya. (Baca: Freeport Siap Lepas 20,64 Persen Saham)
Untuk mendukung rencana mereka, pemerintah akan segera membuat mekanisme pembayarannya, sehingga setiap tahun pemerintah memiliki kepastian untuk menagihnya. "Saya nunggu PMK-nya dulu. Sedang difinalisasi, nanti kita cadangkan sesuai mekanisme," ujarnya.
Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter
12 Juni 2023
Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter
Staf Khusus Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, membantah pemerintah tidak tegas dalam melarang ekspor tembaga.
Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan
2 Mei 2023
Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan
Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan pemerintah seharusnya tidak memberikan izin perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia (PTFI).