Tim Transisi Kaji Penghematan APBN 2015  

Minggu, 17 Agustus 2014 06:33 WIB

Presiden terpilih Joko Widodo (kanan) dengan Kepala Staf Kantor Transisi Jokowi-JK, Rini Soewandi (kiri) dan Deputi Kepala Staf, Anies Baswedan (kedua kiri), Hasto Kristiyanto (kedua kanan) dan Akbar Faisal di halaman Kantor Transisi Jokowi-JK di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, 4 Agustus 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla saat ini tengah berfokus mengkaji penghematan dalam penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015. Menurut Deputi Tim Transisi Anies Baswedan, penghematan penggunaan uang APBN adalah sebuah tantangan.

"Kalau kita lihat tantangan kita, bukan menambah pengeluaran, tapi mengurangi apa yang harus dikurangi dan menimbulkan masalah," kata Anies di kantor Tim Transisi, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 16 Agustus 2014.

Anies mencontohkan subsidi bahan bakar minyak yang terlalu besar anggarannya. Menurut Anies, perlu ada penghematan dalam subsidi BBM. "Kita punya subsidi BBM yang agak gede. Ini harus ada penghematan," katanya. (Baca: RAPBN 2015 Hanya Hitung Pengeluaran Utama)

Tim Transisi, kata Anies, juga akan mencermati anggaran perjalanan dinas ke luar negeri. Anies menyatakan, dalam tiga tahun terakhir, terjadi lonjakan anggaran perjalanan dinas ini. Pada 2012, anggarannya sekitar Rp 2,9 triliun, sementara tahun 2013 mencapai Rp 32 triliun.

"Angkanya naik sepuluh kali lipat, dan ini perlu dicek," ujar mantan peserta konvensi presiden Partai Demokrat tersebut. Namun Anies mengaku belum melihat anggaran perjalanan dinas luar negeri untuk 2014. (Baca: RAPBN 2015 Beri Peluang untuk Pemerintahan Baru)

Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto membenarkan adanya rencana penghematan dalam penggunaan anggaran APBN 2015. "Kemungkinan itu ada. Senin besok pemaparan pakar tentang nota keuangan," ucap pengamat militer itu.

Kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan nota keuangan dan rancangan APBN di gedung parlemen. Rencananya, Joko Widodo, presiden terpilih, akan memasukkan APBN-Perubahan pada Januari mendatang. (Baca: Investor Yakin Jokowi Bakal Ubah RAPBN 2015)

SINGGIH SOARES





Terpopuler:
Jokowi Mungkin Bikin 27 Kementerian
Jadi Ahli untuk Prabowo, Jokowi Telepon Yusril
Massa Prabowo Samakan KPU dengan PKI
2015, Gaji PNS, Polisi, dan TNI Naik 6 Persen
Marzuki Alie Pingsan di Sidang Pidato SBY






Berita terkait

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

1 hari lalu

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

2 hari lalu

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

2 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

2 hari lalu

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

Pembahasan besaran Uang Kuliah Tunggal disingkat UKT kerap menjadi persoalan yang kerap diprotes mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

2 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

3 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

3 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

6 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

8 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

8 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya