Timbangan Portabel di Comal Kurang Efektif
Selasa, 12 Agustus 2014 14:35 WIB
TEMPO.CO, Pemalang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memasang jembatan timbang portabel di dekat Jembatan Comal, Pemalang, Jawa Tengah, sejak Senin, 11 Agustus 2014, pukul 01.00-03.30 WIB. Jembatan itu dipasang di depan pos polisi Blandong, sekitar 25 meter sebelah timur Jembatan Comal.
Semua kendaraan berat harus melintasi timbangan tersebut untuk memastikan bobotnya tak lebih dari 10 ton. Timbangan tersebut bekerja menggunakan sumber daya baterai yang bisa diisi ulang dengan listrik selama empat jam untuk lama pengoperasian sepuluh jam. Selama diisi ulang daya, timbangan tak bisa dioperasikan. (Baca: Jembatan di Jateng dan Jatim Dievaluasi Menyeluruh)
Dari pantauan Tempo pada Senin sore hingga petang, 11 Agustus 2014, sejumlah petugas Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah bergegas mengambil timbangan itu dari jalan di selatan simpang tiga Comal saat hujan deras selama hampir dua jam. Tak ayal, polisi yang bertugas menyortir kendaraan berat di pos lalu lintas Blandong (1 kilometer di timur Jembatan Comal) tampak kebingungan.
Tanpa koordinasi dengan petugas Dinas Perhubungan yang mengoperasikan timbangan portabelitu, polisi tetap mengarahkan kendaraan berat dari timur (Semarang-Jakarta) agar ditimbang dulu di sisi selatan simpang tiga Comal.
Para sopir tronton, kontainer, dan trailer yang sudah menuruti perintah polisi melalui pengeras suara pun tidak kalah bingungnya. Sebab, setelah bersusah payah berbelok melalui penggal jalan yang sempit, truk mereka tidak ditimbang atau diperiksa secara manual. (Baca: Lintasi Jembatan Comal, Kendaraan Berat Ditimbang)
Walhasil, para sopir truk di urutan belakang memilih terus melaju ke arah Jembatan Comal tanpa menghiraukan perintah polisi agar ditimbang dulu. "Kosong, Pak. Ringan kok, tanpa muatan," teriak sopir truk sambil terus melenggang.
Tidak mau kalah, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Pemalang yang menyeleksi kendaraan berat itu menjawab alasan para sopir truk yang tidak menurut lewat pengeras suara. "Oke, silakan kalau ngeyel. Di barat jembatan, kalian akan kena tilang dan disuruh berbalik arah," ujar polisi berpangkat brigadir yang menggenggam mikrofon dengan nada kesal.
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Kelaikan Kendaraan Dishub Jateng Henggar Budi Anggoro menuturkan pemeriksaan berat kendaraan bisa dilakukan secara manual ketika timbangan portabel sedang tidak dioperasikan. "Berat total truk-truk itu bisa diketahui dari surat keterangan muatan barang ditambah berat kosong kendaraan yang tertera pada keterangan uji kendaraan," kata Henggar di sela meninjau pengoperasian timbangan portabel.
Pengamat transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, menilai pengoperasian timbangan portabel kurang efektif. "Timbangan itu untuk kondisi darurat, sehingga banyak kelemahannya," ujar Djoko pada Selasa, 12 Agustus 2014.
Menurut Djoko, jauh lebih efektif jika pengukuran berat kendaraan yang akan melewati Jembatan Comal dilakukan di jembatan timbang Tanjung, Brebes, untuk kendaraan dari arah Jakarta dan jembatan timbang Subah, Batang, untuk kendaraan dari arah Semarang.
DINDA LEO LISTY
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Prabowo Disebut Terasing dari Pemilihnya
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Khotbah Jumat Pro-ISIS, Turunkan Khatib dari Mimbar