Pengamat : Freeport Tak Signifikan Dongkrak Ekspor  

Reporter

Selasa, 5 Agustus 2014 08:20 WIB

ANTARA/Spedy Paereng

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economic and Finance, Aviliani, menyatakan bahwa ekspor konsentrat Freeport tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan ekspor Indonesia. "Saya rasa pengaruhnya sangat kecil, berapa pun banyaknya kuota ekspor yang diizinkan pemerintah," kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 4 Agustus 2014. (baca juga: Izin Ekspor Freeport Sudah Terbit)

Aviliani memperkirakan nilai ekspor mineral Freeport mencapai sekitar US$ 2 miliar per tahun. Jumlah ini sangat sedikit dibandingkan dengan defisit ekspor impor di bidang migas yang mencapai US$ 12 miliar. "Jadi, ketika Freeport sudah mulai ekspor lagi, pengaruhnya juga tidak akan banyak terhadap defisit neraca perdagangan," kata dia. (baca juga: Hari Ini, Freeport Sudah Bisa Ekspor Mineral)

Sebelumnya, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral R. Sukhyar mengatakan PT Freeport Indonesia sudah bisa melakukan ekspor mineral mentah dengan bea keluar 7,5 persen. Namun, pemerintah belum merinci kuota ekspor. "Surat Perintah Ekspor sudah dikeluarkan Jumat, 1 Agustus 2014 lalu," ujarnya di Jakarta pada Senin, 4 Agustus 2014.

Kendati SPE sudah dikeluarkan pada Jumat pekan lalu, Sukhyar menegaskan Freeport baru bisa melakukan ekspor sejak kemarin. Pasalnya, Freeport baru membayar komitmen pembangunan smelter senilai US$ 115 juta di bank.

INDRI MAULIDAR


Berita Terpopuler

Massa Kubu Prabowo-Hatta Paksa Gembok KPU
ISIS Hancurkan Makam Nabi Yunus, Ini Alasannya
Jokowi Bantah Tudingan Preteli Koalisi Pro-Prabowo
Justin Bieber Serang Orlando Bloom di Pesta
Cinta Segi Empat Justin Bieber-Orlando Bloom
Pembalap Alexandra Dipersunting Anak Muchdi Pr.







Berita terkait

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

1 jam lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

2 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

3 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

7 hari lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

12 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

14 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

14 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

14 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

14 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

14 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya