TEMPO.CO , Jakarta: Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Muzaffar Ismail memastikan tak akan ada penambahan pesawat untuk arus mudik lebaran tahun ini. Total pesawat yang akan mengangkut penumpang mudik tahun ini masih 1.400 unit. "Itu dari total 62 maskapai besar maupun kecil," kata Muzaffar saat dihubungi, Jumat, 18 Juli 2014. (Baca: Puncak Arus Mudik Diperkirakan 25-27 Juli )
Jumlah pesawat, kata Muzaffar, dipastikan juga tak akan bertambah karena tak ada tambahan pesawat dari luar negeri. Menyangkut penambahan frekuensi selama arus mudik dan balik tahun ini, kata Muzaffar, maskapai kebanyakan mengalihkan pesawat yang ada di rute sepi ke rute ramai. "Di maskapai itu memang ada cadangan. Tapi bukan dicadangkan, tapi di-backup pesawat dari rute lain," kata Muzaffar.
Menurut Muzaffar, berapa total pesawat yang layak terbang belum diketahui. Yang pasti, pemeriksaan kelaikan pesawat sudah dilakukan baik oleh maskapai masing-masing mau Kementerian Perhubungan selaku regulator secara rutin. "Jelas, kalau harus masuk hanggar ya masuk hanggar. Tapi kami gak ribut-ribut, kalau temukan sesuatu langsung perbaiki," katanya. (Baca: Pemudik Diminta Waspadai Kabut Asap di Sumatera)
Berdasarkan perkiraan Kementerian Perhubungan, selama 16 hari masa Lebaran tahun ini, ada penambahan kapasitas tempat duduk penerbangan dalam negeri sebanyak 209.440 kursi atau 13.090 seat per hari. Sementara kapasitas normal yang tersedia sebaanyak 261.800 seat per hari atau 4.188.794 kursi selama 16 hari masa lebaran. Adapun jumlah penumpang yang menggunakan pesawat terbang diperkirakan sebanyak 3.498.260 orang.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.