Survei BI: Kredit Tumbuh 18 Persen di 2014  

Kamis, 17 Juli 2014 16:29 WIB

Seorang pengrajin membuat shuttlecock di UKM binaan BRI di Singosari, Malang, Jawa Timur, (26/4). BRI menargetkan pada akhir bulan April 2013, penyaluran kredit mikro untuk mambantu permodalan UKM bisa mencapai Rp 3 triliun. Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Bank Indonesia terhadap 42 bank umum menyebutkan bahwa kalangan perbankan semakin ketat dalam penyaluran kredit. “Namun pertumbuhan DPK-nya masih melambat," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara di gedung Bank Indonesia, Kamis, 17 Juli 2014.

Hasil survei per tiga bulan yang dilakukan Bank Indonesia itu juga menunjukkan bahwa suku bunga diperkirakan akan meningkat. Hal tersebut disebabkan oleh semakin ketatnya likuiditas perbankan. (Baca: Dalam Dua Pekan, Rp 800 Miliar Uang Ditukarkan)

Secara umum, pertumbuhan kredit pada tahun ini diperkirakan melambat menjadi 18,2 persen secara year on year, atau lebih rendah daripada pertumbuhan tahun sebelumnya di 21,8 persen year on year. "Perkiraan tersebut berarti mendekati target pertumbuhan kredit 2014 oleh Bank Indonesia, yaitu antara 15 hingga 17 persen," kata Tirta.

Adapun dalam survei, semakin ketatnya penyaluran kredit terlihat melalui kenaikan presentasi penolakan aplikasi pengajuan kredit pada kuartal kedua tahun ini. Tercatat penolakan aplikasi pengajuan kredit sebesar 12,9 persen pada kuartal kedua, lebih tinggi dari angka pada kuartal sebelumnya sebesar 12,1 persen. (Baca: Kebijakan BI Hambat Pertumbuhan Sektor Properti)

Sebelumnya, Bank Indonesia melakukan survei perbankan kepada 42 bank umum yang berkantor pusat di Jakarta untuk memperoleh informasi dini mengenai kebijakan perbankan dalam penghimpunan dana pihak ketiga, penyaluran kredit, serta penempatan ekses likuiditas dan suku bunga dana kredit. Survei ini juga dilakukan untuk mengetahui arah permintaan dan penawaran kredit baru serta ekspektasinya.

MAYA NAWANGWULAN

Berita terpopuler:
Pemerintah: Sukuk Negara Tak Diminati Investor
Anak Usaha PGN Akuisisi Blok Gas di Amerika
7,4 Ton Daging Celeng Dimusnahkan di Cilegon

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

22 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya