Pro-Prabowo, Saham MNC dan Viva Group Rontok  

Kamis, 10 Juli 2014 14:46 WIB

Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Saham perusahaan media yang condong ke kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pagi ini berguguran. Situasi itu berbanding terbalik dengan indeks harga saham gabungan yang justru menghijau akibat euforia pemilihan umum presiden kemarin.

Analis dari PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan penurunan dicatat oleh MNC Group, milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo; dan Viva Group, anak usaha Bakrie Group yang terafilasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Harga saham Viva Group dan MNC Group pagi ini mengalami penurunan 4-5 persen. (Baca: Sehari Menjelang Pilpres, IHSG Bakal Menguat)

"Kondisi ini dipengaruhi oleh hasil hitung cepat oleh mayoritas lembaga survei yang menyebutkan salah satu calon presiden unggul dengan selisih 5 persen," tutur Satrio saat dihubungi, Kamis, 10 Juli 2014. "Ini berpengaruh, bahkan tadi pagi saham MNC turun sampai 6 persen."

Tercatat harga saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) pada Kamis siang ini turun 3,36 persen atau 100 poin menjadi Rp 2.630 per saham. Pada penutupan perdagangan Selasa lalu, harga saham tersebut berada di level Rp 2.730 per saham. Media Nusantara Citra adalah perusahaan yang membawahkan stasiun televisi RCTI, MNCTV, Global TV, Harian Seputar Indonesia, dan portal berita Okezone.com. (Baca: Jokowi Menang, Indeks Bisa Tembus 5.200)

Nasib serupa dialami saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), yang membawahkan stasiun televisi TVOne, ANTV, dan portal berita Viva.co.id. Pada perdagangan Kamis siang ini, harga saham Visi Media anjlok 4,85 persen atau sebesar 13 poin menjadi Rp 255 per saham. Pada penutupan perdagangan Selasa lalu, harga saham Visi Media berada di level Rp 268 per saham.

Satrio memprediksi euforia pemilihan umum presiden akan berdampak positif terhadap pasar modal. Dia juga mengatakan stabilnya iklim investasi saham dipengaruhi pula oleh penyelenggaraan pemilu yang aman dan kondusif. Namun masih ada anggapan dari sebagian investor bahwa potensi konflik mungkin terjadi. Kalangan investor masih melihat dan menunggu hasil resmi dari KPU. (Baca: CT: Pilpres Belum Pengaruhi Ekonomi)

Pada pagi ini, begitu dibuka, indeks langsung menghijau di level 5.110 dengan level tertinggi 5.165 dan terendah 5.024. Indeks pada perdagangan Selasa ditutup naik 35,68 poin ke level 5.024,72 dan rupiah menguat ke level Rp 11.655 per dolar Amerika serikat.

PRASETYO DHARMA

Berita terpopuler:
Jokowi Menang, Indeks Bisa Tembus 5.200
Hidayat: Investor Cemas Hasil Pemilu Beda Tipis
Hidayat: Presiden Baru Harus Naikkan Harga BBM

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

5 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

5 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

9 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

11 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

11 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9

24 hari lalu

Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9

Setelah turun dalam kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berhasil menguat di sesi pertama hari ini. IHSG menutup sesi di level 7,226,9 atau naik 0.83 persen.

Baca Selengkapnya