Ini Dia Perusahaan yang Paling Diincar Mahasiswa

Kamis, 3 Juli 2014 16:01 WIB

Bursa Kerja. ANTARA /M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga riset ketenagakerjaan internasional, Universum melansir hasil survei tentang perusahaan favorit di Indonesia, yang diikuti oleh 12.435 mahasiswa. Survei ini bertujuan mencari tahu aspirasi dan preferensi karir para mahasiswa di Indonesia. Hasilnya, ada 100 perusahaan top di Indonesia yang jadi incaran mahasiswa dan menjadi dambaannya untuk bekerja setelah lulus nanti.

Universum sendiri membagi survei ini menjadi empat kategori yaitu survei dari mahasiswa jurusan ekonomi, teknologi informasi, sosial, dan teknik. Untuk mahasiswa jurusan ekonomi, perusahaan dambaan mereka setelah lulus adalah Bank Indonesia dan Pertamina. Sementara untuk mahasiswa jurusan teknik, perusahaan yang paling mereka inginkan adalah Pertamina dan Chevron Indonesia.

Di kategori mahasiswa jurusan sosial, Kementerian Luar Negeri dan Kompas Gramedia Group menjadi favorit mahasiswa untuk melamar pekerjaan setelah lulus. Adapun mahasiswa jurusan teknologi informasi mengincar Microsoft dan Google untuk menjadi sandarannya setelah lulus kuliah. (Baca:Karyawan Google Dapat Bonus Ganda)

Berbeda dari mahasiswa Cina dan Vietnam, ketertarikan mahasiswa Indonesia terhadap tempat bekerja masa depan lebih berdasarkan kualitas orang dan budaya perusahaan yang dimaksud. Sementara mahasiswa Asia lainnya lebih mengutamakan gaji ketimbang kenyamanan lingkungan kerja.


"Ini mungkin sebuah kejutan dan berita baik bagi perusahaan karena mereka dapat memenangkan tenaga kerja terbaik dengan hal-hal di luar kompensasi dan tunjangan," kata Rachele Focardi, Senior Vice President of Employer Branding and Talent Strategy – APAC, Universum dalam rilis yang diterima Tempo, Kamis 3 Juli 2014.

Rachele menerangkan, survei ini juga mengungkapkan tujuan karir utama mahasiswa di Indonesia setelah kelulusan. Hampir 6 dari 10 mahasiswa (58 pesen) memilih untuk memiliki keseimbangan kerja/hidup, sedangkan 4 dari 10 mahasiswa (43 persen) melihat pentingnya memiliki karir internasional. "Secara khusus, keinginan untuk berkarir di luar negeri lebih besar di kalangan wanita, sekitar 46 persen," katanya. (Baca:Microsoft Buat Program Kerja Tanpa Hadir di Kantor )

Rachele menyatakan survei semacam ini telah dilakukan secara global selama lebih dari 20 tahun di berbagai negara di dunia. Di Indonesia, survei yang digelar Februari-April 2014 ini baru pertama kali dilakukan.

CHANTIKA BELLIANDARA

Terpopuler:
Buya Syafii Ngeri Lihat Kampanye Hitam ke Jokowi
Ahok Ditolak Masuk ke Masjid di Jakarta
Menteri Hidayat Usul Pajak Tas Hermes Dihapus
Barcelona Siapkan Rp 1,4 Triliun untuk Rekrut Suarez
Jokowi-JK Banjir Dukungan Lewat Lagu
Diskriminasi, Muslim di Xinjiang Dilarang Berpuasa

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

20 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

1 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya