Ini Penyebab Kerusakan Ruas Pantura Paling Parah  

Reporter

Kamis, 22 Mei 2014 05:57 WIB

Sejumlah anggota TNI dikerahkan untuk memperbaiki jalur Pantura yang rusak di kawasan Indramayu, Jawa Barat, (10/2). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah II Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Andriananda mengatakan ruas Jatinangor-Sumedang-Kadipaten mempunyai tingkat kerusakan yang paling parah di jalur pantura. Dia mengatakan kerusakan berupa kondisi jalan tergerus.

"Rusak berat dan kondisi jalan sudah tergerus karena karena curah hujan tinggi pada awal tahun," katanya saat ditemui Tempo, Rabu, 21 Mei 2014. (Baca: Proyek Jalur Pantura, Proyek Laten Tahunan)

Dia mengatakan dalam ruas sepanjang 15,9 kilometer tersebut telah habis umur jalan dan memasuki masa kontruksi. Pengerjaan ruas tersebut juga mengalami perlambatan karena dilakukan tender ulang yang mengakibatkan kontrak dimulai pada bulan April. Tender ulang ini disebabkan para kontraktor tidak memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.

Dari keseluruhan ruas ini, sepanjang 2,5 kilometer paling parah kondisinya. Selain karena memasuki masa perawatan kontruksi, kondisi jalan mengalami penggerusan akibat jalan yang menanjak dan hujan lebat pada bulan Februari.

Pengerjaan ruas yang dimulai pada awal Mei ini mempunyai nilai kontrak Rp 87 miliar dengan dua paket. Paket tersebut adalah peningkatan longsoran Jatinangor-Sumedang-Kadipaten senilai Rp 48,9 miliar dan paket pelebaran Jatinangor-Tanjungsari Rp 35,1 miliar.

Dia mengatakan ruas tersebut tidak dilakukan pembetonan, melainkan pengaspalan. Pembetonan tidak dilakukan karena kondisi jalan hanya selebar tujuh meter, pertimbangan traffic management dan efisiensi anggaran. "Saat ada perbaikan aspal 500 meter saja menyebabkan kemacetan lebih dari lima kilometer," katanya.

Dia mengatakan hingga kini progres perbaikan jalan mencapai 20 persen. Andriananda berjanji pada H-30 ruas tersebut rampung sehingga dapat dilalui kendaraan mudik yang berasal dari Kota Bandung yang mengarah Kota Cirebon. (Baca: Jalan Pantura Jawa Bebas Rusak Juni 2014)

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) IV Kementerian Pekerjaan Umum Bambang Hartadi mengaku kurang puas dengan pengerjaan perbaikan jalan rusak di jalur Sumedang yang menjadi jalur mudik. Dia mengatakan kerusakan jalan dengan ukuran besar masih tersebar di sepanjang jalan tersebut.

Selain berbahaya, kerusakan tersebut juga berpotensi menyebabkan kemacetan. Selain itu, dia juga menemukan kerusakan jalan di daerah Cijelak, Sumedang, yang menjadi jalur tengah Jawa Barat juga rawan longsor.

ALI HIDAYAT





Berita Terpopuler
Mahfud Dijanjikan Jabatan Lebih dari Menteri

Kecewa pada PKB, Mahfud: Selesai Tugas di Partai

ITB Tak Otomatis Terima Siswa Bernilai UN Tinggi








Berita terkait

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

20 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

12 Desember 2023

5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

Indonesia mempunyai banyak jalan tol yang menghubungkan beberapa daerah, berikut 5 jalan tol terpanjang di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tol Nirsentuh Diuji Coba Bulan Depan

9 November 2023

Tol Nirsentuh Diuji Coba Bulan Depan

Uji coba sistem transaksi tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di Bali akan diadakan pada bulan Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia Tidak Capai 10 Persen Korea, KAI Tebar 73 Ribu Tiket Promo

1 Oktober 2023

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia Tidak Capai 10 Persen Korea, KAI Tebar 73 Ribu Tiket Promo

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia tidak mencapai 10 persen waduk di Korea, PT KAI tebar 73 tiket promo.

Baca Selengkapnya

Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Rampung, Pasok Air Bersih untuk 70 Ribu Rumah Tangga

31 Juli 2023

Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Rampung, Pasok Air Bersih untuk 70 Ribu Rumah Tangga

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mulai Perbaiki Jalan Rusak Juni, PUPR Siapkan Anggaran Rp 14,6 Triliun

20 Mei 2023

Jokowi Mulai Perbaiki Jalan Rusak Juni, PUPR Siapkan Anggaran Rp 14,6 Triliun

Presiden Jokowi akan mulai memperbaiki jalan rusak di daerah pada Juni 2023. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siapkan Rp 14,6 tr

Baca Selengkapnya

9 Ribu Toilet di 127 Rest Area Disediakan untuk Pemudik Lebaran

5 April 2023

9 Ribu Toilet di 127 Rest Area Disediakan untuk Pemudik Lebaran

Saat Lebaran tahun lalu, hanya ada sekitar 6 ribu toilet di 127 rest area jalan tol.

Baca Selengkapnya

Viral Kucing Kokom Pegawai Baru Kementerian PUPR, Ini Jabatannya

8 Januari 2023

Viral Kucing Kokom Pegawai Baru Kementerian PUPR, Ini Jabatannya

Kementerian PUPR menghebohkan publik lantaran memperkenalkan kucing bernama Kokom sebagai "pegawai baru"-nya di akun Twitternya.

Baca Selengkapnya

Pasca-erupsi Semeru, Giliran Akses Jalan Gladak Perak Ambles karena Hujan

4 November 2022

Pasca-erupsi Semeru, Giliran Akses Jalan Gladak Perak Ambles karena Hujan

Gladak atau jembatan itu sudah pernah runtuh pascaerupsi Gunung Semeru 2021 dan kini sedang dalam pembangunan kembali.

Baca Selengkapnya

MLFF Segera Gantikan E-Toll, Transaksi Lewat HP

19 Mei 2022

MLFF Segera Gantikan E-Toll, Transaksi Lewat HP

Sistem pembayaran jalan tol nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF) yang menggantikan e-toll bakal diuji-cobakan pada akhir 2022.

Baca Selengkapnya