Pemerintah Didesak Revisi Target Penerimaan Pajak  

Reporter

Minggu, 11 Mei 2014 06:57 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO , Jakarta - Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih, meminta pemerintah segera merevisi target penerimaan pajak tahun ini. Menurut dia, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2014 yang diperkirakan hanya akan mencapai 5,5 persen akan berdampak langsung pada penerimaan pajak dan belanja negara.

"Penerimaan pajak saya kira akan turun signifikan dan pemerintah harus menyesuaikan dengan rencana belanja yang telah ditetapkan dalam APBN 2014," kata Lana, Sabtu, 10 Mei 2014. (Baca: Target Penerimaan 2014 Pajak Direvisi)

Menurut dia, dengan anjloknya penerimaan pajak, pemerintah harus menyusun kembali rencana belanja pemerintah dan defisit anggaran. "Kalau porsi belanja masih sama dengan target APBN, otomatis defisit dan utang pemerintah akan bertambah. Ini harus segera diajukan dalam APBN Perubahan," ujarnya.

Menurut Lana, opsi kenaikan harga bahan bakar minyak akan kembali menjadi bahan pertimbangan pemerintah untuk mengurangi pengeluaran belanja. Jika harga BBM naik, beban belanja subsidi pemerintah akan bisa berkurang. "Itu pilihan kalau belanja dan utang tetap. Tapi tentu harus dikombinasikan juga dengan pemangkasan belanja," ujarnya.

Sebelumnya Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hanya akan mencapai 5,5 persen, terjun bebas dari target sebelumnya antara 5,7 hingga 6 persen.

Revisi target pertumbuhan tersebut berkaca dari realisasi pertumbuhan kuartal I yang hanya mencapai 5,21 persen. Dia mengakui melambatnya ekonomi otomatis akan berdampak pada anjloknya penerimaan pajak. Adapun tahun ini, target penerimaan pajak disepakati Rp 1.110 triliun. Hingga 28 April lalu, realisasi penerimaan pajak baru mencapai Rp 281,7 triliun. (Baca: BPK Akan Berfokus Audit Penerimaan Pajak)

ANGGA SUKMA WIJAYA






Berita Terpopuler:
Ini Dia Klub Baru Ryan Giggs
9 Jam Bersaksi Kasus Century, Boediono: Saya Lega
Sampar Hitam Membuat Manusia Kuat
Begini Gaya Kontroversial Olga Syahputra







Berita terkait

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

2 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

2 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

2 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.

Baca Selengkapnya

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

3 hari lalu

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

3 hari lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

3 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

3 hari lalu

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.

Baca Selengkapnya

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

3 hari lalu

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

Jumlah barang bawaan penumpang tidak dibatasi, hanya saja harus membayar bea masuk jika nilainya melebihi batas keringanan USD500.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Bea Cukai Soal 9 Mobil Mewah Kenneth Koh Disegel, Tidak Direekspor

3 hari lalu

Penjelasan Bea Cukai Soal 9 Mobil Mewah Kenneth Koh Disegel, Tidak Direekspor

Sampai Mei 2024, importir 9 mobil mewah itu belum melunasi dendanya, yang telah mencapai Rp11,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

4 hari lalu

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?

Baca Selengkapnya