Rupiah Kembali Takluk Kepada Dolar  

Kamis, 3 April 2014 17:46 WIB

Uang dolar. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Membaiknya beberapa data ekonomi Amerika membuat dolar kembali menguat di pasar uang. Akibatnya, rupiah melemah. (Baca juga: Dolar Bangkit, Penguatan Rupiah Terancam)

Dalam transaksi di pasar uang hari ini, Kamis, 3 April 2014, rupiah terdepresiasi 28 poin (0,25 persen) ke level 11.323 per dolar Amerika. Rupiah mengikuti pelemahan yang juga terjadi pada mata uang regional Asia terhadap dolar Amerika.

Pengamat pasar uang Lindawati Susanto mengatakan perbaikan data-data ekonomi Amerika membuat dolar kembali perkasa di pasar uang. Pelaku pasar kembali berekspektasi bahwa ekonomi Amerika akan segera pulih sehingga otomatis meningkatkan kepercayaan terhadap dolar. "Sentimen positif yang dialami dolar kemudian membuat rupiah kembali melemah."

Data ADP non-farm payrolls bulan Maret tumbuh 191 ribu, jauh lebih baik dari bulan sebelumnya di 178 ribu. Di sisi lain, melambatnya data producer price inflation zona Eropa juga membuat mata uang berisiko kembali takluk kepada dolar. Pelaku pasar masih menanti data PMI zona Eropa serta AS yang akan dirilis pada Kamis waktu setempat. (Baca juga: Neraca Perdagangan Februari Surplus US$ 758,3 Juta)

Meski demikian, menurut Lindawati, membaiknya data neraca perdagangan membuat pelemahan rupiah tidak terlalu tajam. Karena itu, koreksi yang terjadi hari ini hanya sesaat dan lebih disebabkan faktor teknikal. "Pelaku pasar memanfaatkan momentum perbaikan ekonomi Amerika untuk kembali memburu dolar."

Lindawati juga meyakini rupiah masih berpotensi menguat dan tidak akan terjun kembali ke level 11.400 karena sentimen negatif yang ada bakal terkompensasi oleh sentimen pemilu. Menjelang pemilu legislatif, kebutuhan rupiah lebih tinggi ketimbang dolar. "Ekspektasi pelaku pasar terhadap hasil pemilu masih akan menjadi katalis positif rupiah," ujar Lindawati.

M. AZHAR

Berita Terpopuler
Sering Marah-marah, Berapa Tensi Ahok?
Nyaris Separuh Pemilih Inginkan Jokowi Presiden
Jokowi: Tak Dikawal pun Saya Merasa Aman
Keluarga Berlusconi Jual Sahamnya di AC Milan


Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

12 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

2 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

3 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

3 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

6 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

7 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

9 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

10 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

10 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya