Ekonomi Amerika Membaik, Dolar Kian Perkasa  

Kamis, 27 Maret 2014 11:57 WIB

TEMPO/Muhammad Auliya

TEMPO.CO, Jakarta - Membaiknya beberapa indikator ekonomi Amerika Serikat (AS) terus memberi sentimen positif terhadap dolar.

Imbasnya, mata uang regional kembali melemah terhadap dolar, termasuk rupiah. Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah mengalami depresiasi pada kisaran Rp 11.437 per dolar AS.

Ekonom dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, mengatakan membaiknya data-data ekonomi AS yang dirilis semalam mendorong pelemahan mata uang utama dunia. "Indeks dolar menguat 0,07 persen tadi malam, sementara euro melemah 0,33 persen," ujar Rangga dalam riset hariannya.

Data durable goods order AS tumbuh 2,2 persen di bulan Februari, menyusul naiknya data penjualan rumah baru. Data-data ini semakin menguatkan keyakinan pasar bahwa pemulihan ekonomi AS berjalan dengan cepat.

Di sisi lain, perbaikan data-data itu juga bisa menjadi sinyal bagi bank sentral AS (The Fed) untuk mempercepat program pemangkasan stimulus moneternya dan dilanjutkan dengan kenaikan suku bunga mulai tahun depan.

Menurut Rangga, pelaku pasar masih menanti data produk domestik bruto AS yang diprediksi membaik. Selain itu, pergerakan mata uang masih menanti data penting lainnya, yaitu jobless claim, yang akan diumumkan hari ini waktu AS.

Dari dalam negeri, Deputi Gubernur BI kemarin menegaskan bahwa kebijakan moneter akan tetap ketat dan nilai tukar akan dijaga untuk mendukung perbaikan defisit neraca berjalan. Namun pernyataan ini dinilai tidak mampu menahan pelemahan rupiah. "Rupiah diperkirakan masih akan melemah hari ini," ujar Rangga.

Penguatan indeks dolar turut memicu pelemahan mata uang Asia pada hari ini. Hingga 11.30 WIB, yen melemah 0,13 persen ke 102,17 per dolar AS, yuan melemah 0,10 persen ke 6,2152 per dolar AS, dan rupee melemah 0,07 persen ke 60,205 per dolar AS.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

1 hari lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

2 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

3 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

4 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

4 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

7 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

8 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

10 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

11 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

11 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya