Kasus Bawang, Suswono Salahkan Perdagangan

Reporter

Rabu, 26 Maret 2014 17:00 WIB

Ilustrasi Bawang Merah. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Slawi - Menteri Pertanian Suswono, menuding Kementerian Perdagangan mengambil keputusan sepihak ihwal patokan referensi harga di tingkat konsumen, untuk dasar rekomendasi impor bawang merah. Tapi Suswono juga tidak punya solusi untuk melindungi petani dari kebijakan baru yang memudahkan masuknya bawang impor itu. (baca:Soal Kartel Bawang, Kemendag Ajukan Keberatan)

Dia mengatakan, dengan Keputusan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Nomor 118/PDN/KEP/10/2013 tentang penetapan harga referensi produk hortikultura, pemerintah bisa kapan saja membuka keran impor bawang merah, jika harga di tingkat konsumen mencapai di atas Rp 25.500 per kilogram. Kebijakan itu yang memicu kemarahan petani di daerah sentra bawang merah.

“(Patokan Rp 25.500 per kilogram) itu Kementerian Perdagangan yang menentukan sepihak,” kata Suswono seusai berdialog dengan puluhan petani di Desa Maribaya, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Rabu, 26 Maret 2014.

Menurut dia, Kementerian Pertanian semula mengusulkan patokan referensi harga untuk dasar impor bawang merah Rp 50.000 per kilogram. Kenaikan harga bawang selama ini bukan semata karena kelangkaan produk lokal akibat gagal panen.

Suwono menengarai ada upaya pihak tertentu yang sengaja mempermainkan harga bawang. Dengan demikian, pemerintah bisa memberikan rekomendasi impor. “Contohnya impor sapi. Impor sudah terbuka, tapi harga tidak turun-turun."

Dia juga mengungkit kasus impor bawang putih pada triwulan pertama 2013. Saat itu harga bawang putih dari Cina hanya sekitar Rp 10.000 per kilogram. Tapi ketika didatangkan ke Indonesia harga bawang putih asal Cina itu melonjak mencapai Rp 50.000 per kilogram. “Saya ingatkan ke pedagang, agar dalam bisnis ada etikanya. Tidak mengeruk untung seenaknya."

Ihwal bawang merah impor yang membanjiri sejumlah daerah pada triwulan pertama tahun ini, dia mengatakan akan melakukan evaluasi. Saat ini harga bawang merah lokal sekitar Rp 9.000 per kilogram. "Ini tidak adil. Mestinya ada referensi harga untuk perlindungan petani ketika harga jatuh,” kata Suswono. (baca:Dituding Terlibat Kartel Bawang, Lutfi: Kami Ini Wasit)

Menurut Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Juwari, pernyataan Suswono sudah berulangkali disampaikan. “Sampai sekarang Undang-Undang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani juga belum difungsikan,” kata dia.

Pekan lalu, ABMI telah beraudiensi dengan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan. Dalam pertemuan itu, ABMI menyampaikan aspirasi petani agar Keputusan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri dicabut. “Ibu Dirjen hanya mengatakan rekomendasi impor bawang merah semester pertama sebesar 75.762 ton dihentikan sementara. Tapi tidak ada hitam di atas putih,” ujar Juwari. Hingga kini, sudah 28 ribu ton bawang merah impor masuk Indonesia.

Meski rekomendasi impor itu dihentikan sementara, Juwari menambahkan, tidak ada jaminan pemerintah mencabut keputusan yang melegalkan impor bawang merah dari sekadar referensi harga di tingkat konsumen. “Referensi harga itu disurvei di daerah mana. Harga bawang di dalam dan luar Jawa itu berbeda jauh,” kata dia.


Kendati demikian, ABMI mengaku masih bersabar menunggu kedatangan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan untuk menemui petani bawang di Brebes, pekan depan. “Kami lihat saja, maunya apa. Tuntutan kami masih sama, stop impor bawang merah."

DINDA LEO LISTY

Terpopuler
MH370 Turun dari Ketinggian karena Ada Lubang?
Bisnis Travel Online Menjanjikan
Garap Pasar Al-Quran, Indah Kiat Gandeng PBNU
Kemenhub: Pembangunan Pelabuhan New Priok Penting


Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

8 jam lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

14 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

18 jam lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

19 jam lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

2 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

2 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

2 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

3 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya