TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi Perdagangan, Industri, dan BUMN Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah segera mengambil langkah-langkah strategis untuk menyelesaikan permasalahan Texmaco Group. Selain Texmaco, DPR juga meminta penuntasan kasus-kasus lama di bidang industri, seperti PT Dirgantara Indonesia, PT Kertas Kraft Aceh, dan PT Aceh Asean Fertilizer.?DPR meminta, menteri terkait membuat keputusan yang tegas berdasarkan alasan yang jelas atas berbagai kasus ini,? kata Wakil Ketua Komisi Industri Ade Komaruddin saat membacakan rekomendasi DPR atas hasil rapat kerja dengan Menteri Perindustrian Andung Nitimiharja, di Jakarta, Senin (14/2).Menanggapi permintaan itu, Andung menegaskan, pemerintah memang telah menyusun rencana untuk menyelesaikan kesulitan modal kerja yang tengah melilit Texmaco. ?Saya dengan Menteri Keuangan dan Menteri Tenaga Kerja telah rapat lagi,? kata dia. Andung berharap, kerja sama lintas departemen ini dapat menyelesaikan masalah dan menghidupkan kembali produksi Texmaco. Menurut dia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga telah memberikan arahan kepada menteri terkait, agar menyelesaikan masalah ini secara proporsional. ?Sayang kalau aset yang telah ada itu, tidak dapat dikembangkan lagi,? kata Andung. Selain itu, Departemen Perindustrian bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tengah mengkaji kemungkinan pengembangan teknologi dan sumber dana bagi Texmaco. Secara prinsip, kata Andung, pemerintah berkomitmen tidak akan menyuntikkan dana ke Texmaco. Langkah yang paling memungkinkan adalah mencarikan investor baru bagi perusahan tekstil tersebut. Yura Syahrul