TEMPO.CO, Jakarta - Setelah diributkan legalitas impornya, beras asal Vietnam kini kembali dipersoalkan. Hasil pengujian laboratorium terhadap beras impor Vietnam menemukan kandungan zat kimia pemutih jenis klorin yang bisa membahayakan kesehatan. (Baca:Beras Vietnam Diduga Mengandung Klorin ).
Dalam dokumen yang diperoleh Tempo disebutkan setiap 1 kilogram beras dari lima sampel asal Vietnam dan pasar beras yang diuji mengandung klorin seberat 28,772-107,909 miligram.
Namun, hingga kini belum ada pernyataan dari pemerintah apakah kandungan klorin dalam beras tersebut masih bisa ditoleransi atau sudah melampaui ambang batas untuk kesehatan. Yang jelas, penggunaan klorin pada beras melanggar Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32 Tahun 2007.
Ihwal beras berklorin, majalah Tempo pernah melakukan investigasi peredaran komoditas tersebut. Hasil liputan yang terbit pada edisi edisi 5-11 Februari 2007 menemukan fakta penggunaan klorin oleh sejumlah pemilik pabrik penggilingan padi di Karangsinom dan di sejumlah sentra beras di Indramayu, Bekasi, dan Karawang, Jawa Barat. Bukan beras impor Vietnam yang disemir klorin, melainkan beras afkir alias beras turun mutu agar harganya kembali melambung.
Selain mengungkapkan praktek curang ini, beberapa sumber juga menuturkan cara membedakan beras asli dengan beras yang disepuh klorin. Berikut ini caranya.
1. Beras premium
- Warna putih kelabu, sedikit kusam.
- Kesat bila digenggam.
- Berbau khas beras.
- Tampak segar dan jika direndam airnya hanya sedikit berwarna putih.
2. Beras berklorin
- Warna putih mengkilat.
- Licin saat digenggam.
- Meruapkan bau zat kimia, seperti bau obat.
- Jika direndam, airnya berubah warna menjadi putih pekat.
3. Ciri beras berklorin jika sudah ditanak menjadi nasi
- Setelah enam jam disimpan dalam pemanas, nasi menjadi kuning dan apek.
- Jika disimpan dalam wadah biasa selama tiga jam, nasi menguning, keras, dan berkerak.
TIM TEMPO
Berita terkait
Syahrul Yasin Limpo Minta Honor Rp 10 Juta Jadi Narasumber di Kementan, Aturannya Honor Menteri 1,7 Juta
32 menit lalu
Syahrul Yasin Limpo minta honor Rp 10 juta saat jadi narasumber di acara Kementan. Secara aturan, honor menteri Rp 1,7 juta per kegiatan.
Baca SelengkapnyaTak Dibelikan iPhone Harga Rp 50 Juta, Syahrul Yasin Limpo Minta ke Pejabat Lain Dibelikan yang Rp 34 Juta
1 jam lalu
Syahrul Yasin Limpo pernah minta dibelikan iPhone yang harganya Rp 50 juta ke seorang dirjen, namun permintaan itu tak bisa dipenuhi.
Baca SelengkapnyaSaksi Akui Syahrul Yasin Limpo Minta Ratusan Juta untuk Umrah dan Servis Mobil
3 jam lalu
Dirjen Perkebunan Andi Nur Alamsyah mengaku diminta memenuhi tiket perjalanan Syahrul Yasin Limpo ke Makassar dan perjalanan umrah
Baca SelengkapnyaDirjen Perkebunan Mengaku Diminta Rp50 Juta untuk Syahrul Yasin Limpo Beli iPhone
5 jam lalu
Dirjen Perkebunan Andi Nur Alamsyah mengaku diminta memenuhi kebutuhan pribadi bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Baca SelengkapnyaKPK Sita Rumah Anak Buah Syahrul Yasin Limpo di Kota Pare-Pare
5 jam lalu
KPK menyita rumah Direktur Alat Mesin Pertanian Kementerian Pertanian Muhammad Hatta di Pare-Pare
Baca SelengkapnyaSidang Dugaan Pemerasan di Kementan oleh Syahrul Yasin Limpo Hari Ini, KPK Hadirkan 7 Saksi
6 jam lalu
KPK hadirkan tujuh pegawai Kementerian Pertanian untuk bersaksi dalam sidang dugaan pemerasan oleh Syahrul Yasin Limpo
Baca SelengkapnyaMentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa
1 hari lalu
Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.
Baca SelengkapnyaMentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi
2 hari lalu
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, bersama para perwira tinggi Jenderal TNI siap bergerak bersama memastikan program optimasi lahan rawa (Oplah) dan pompanisasi di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik
2 hari lalu
Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.
Baca SelengkapnyaKelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta
3 hari lalu
Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar
Baca Selengkapnya