Merpati Diberi Waktu Tambahan 30 Hari  

Jumat, 7 Maret 2014 18:20 WIB

Herry Bakti (kiri). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Bogor - Kementerian Perhubungan tidak dapat mencabut Air Operator Certificate PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) yang telah berhenti beroperasi sejak 1 Februari 2014. Pencabutan izin dilakukan dengan hati-hati berdasarkan aturan yang ada. Apalagi Merpati masih berusaha menghidupkan kembali layanan penerbangan. (baca: Dahlan Iskan: Ada Tiga Cara Selamatkan Merpati)

"Kami tidak bisa mencabut sembarangan karena sudah aturannya," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti di sela acara diskusi "PT Angkasa Pura II Menatap Tahun 2014" di Bogor, Jumat, 7 Maret 2014.

Menurut Herry, saat ini Merpati masih berusaha mengaktifkan kembali rute penerbangannya. Namun, karena sudah 30 hari tidak beroperasi dan melayani penerbangan, Kementerian sudah membekukan Air Operator Certificate Merpati. Meski demikian, Merpati masih diberi kesempatan 30 hari lagi untuk mengaktifkan layanan penerbangan. (baca: Siapa Saja Peminat Rute Merpati?)

"Jika mereka melakukan komunikasi dan koordinasi, Merpati masih bisa menghidupkan kembali," Herry menegaskan. "Masih ada kesempatan tambahan 30 hari lagi."

Herry menjelaskan, setelah maskapai Merpati tidak beroperasi selama 30 hari, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mendapat pengajuan dari sejumlah maskapai untuk menggantikan atau mengambil alih slot dan rute yang dilalui. Lima maskapai yang mengincar rute Merpati di antaranya Garuda Air, Sriwijaya Air, Susi Air, dan Express Air.

"Solusi yang harus dilakukan oleh Merpati agar tetap beroperasi merupakan urusan dan tugas perusahaan, termasuk Kementerian BUMN," kata Herry.

Terkait dengan keinginan Merpati terbang ke Jeddah, Herry mengatakan, Kementerian Perhubungan akan terus berkomunikasi dengan pengelola bandara di Arab Saudi. Sebab, pihak bandara di Jeddah harus mengetahui izin dan pengelolaan dari perusahaan penerbangan. "Jadi bukan hanya Merpati yang harus berkoordinasi, kami juga harus memberikan informasi tersebut," Herry memaparkan.

ARIHTA U. SURBAKTI




Terpopuler
Perkuat Rupiah, BI Gandeng Bank Sentral Korea
25 Perusahaan Teken Renegosiasi Tambang
Vale, Newmont, Freeport Tak Sepakati Renegosiasi
BPKP Audit Khusus Pengadaan Busway








Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

6 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

7 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

11 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

12 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

13 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

16 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

18 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

24 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

24 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya