Harga ICP Naik ke US$ 106,08 per Barel

Reporter

Rabu, 5 Maret 2014 20:00 WIB

Kilang minyak Pertamina Unit Pengolahan IV di Cilacap, Jawa Tengah. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta -- Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) pada bulan Februari 2014 mengalami peningkatan ke level US$105,8 per barel. Harga tersebut naik US$1,32 per barel dibandingkan harga ICP pada Januari sebesar US$ 105,8 per barel.

Harga minas Sumatera Light Crue (SLC) mencapai US$108,71 per barel atau turun US$1,32 per barel dibandingkan Januari 2014. Penurunan harga ini karena turunnya permintaan minyak mentah untuk direct burning akibat peningkatan penggunaan energi alternatif (batubara dan LNG) sebagai pembangkit listrik di Jepang.

Tim Harga Minyak Indonesia Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memaparkan, kenaikan harga minyak tersebut sejalan dengan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang juga mengalami peningkatan. "Sejumlah laporan menyebutkan adanya penurunan produksi minyak di sejumlah negara OPEC dan Amerika Serikat dan kondisi ekonomia dunia yang cenderung belum menggembirakan," demikian seperti dikutip dari siaran resmi kementerian, Rabu, 5 Maret 2014.

Dari sisi produksi, berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA), Centre for Global Energy Studies (CGES), dan OPEC, produksi mintah mentah mengalami penurunan sebesar 0,08-0,38 juta barel per hari. Penurunan disebabkan turunnya juga produksi minyak dari sejumlah negara non-OPEC, antara lain Kanada, UK, Norwegia, Australia, dan Brazil.

Padahal, publikasi IEA dan OPEC bulan Februari 2014 melaporkan terjadi peningkatan proyeksi permintaan minyak global pada tahun 2014 sebesar 0,08-0,13 juta barel per hari dibandingkan dengan proyeksi bulan sebelumnya. Penyebabnya, meningkatnya ekspektasi pasar atas kondisi ekonomi dunia yang ditunjukkan dengan Bank Sentral Eropa memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga di 18 negara Zona Eropa dan membaiknya pasar tenaga kerja di AS.

Dengan penurunan produksi minyak dunia tersebut, otomatis terjadi pula penurunan stok mingguan di Amerika Serikat. Energy Information Agency (EIA) melaporkan penurunan stok mingguan gasoline sebesar 3,9 juta barel dan distillate fuel oil sebesar 3,1 juta barel di AS dibandingkan periode yang sama pada bulan sebelumnya.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan minyak mentah dari China. Hal itu disebabkan oleh tingginya kebutuhan gasoline akibat meningkatnya penjualan mobil di China.

AYU PRIMA SANDI


Terpopuler :
Bos Djarum Pertahankan Gelar Terkaya
Pssst... Bakal Ada Pesaing Investasi Foxconn
Program Asuransi Pertanian Efektif 2015
Bupati Kutai: Jangan Berdamai dengan Churchill

Berita terkait

ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T

9 Januari 2018

ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan APBN bakal diuntungkan dengan kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP).

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?

27 Desember 2017

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?

Pemerintah diminta meninjau ulang kebijakan harga bahan bakar minyak jenis PSO, khususnya Premium yang dijalankan Pertamina.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS

15 Juni 2017

Harga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS

Harga minyak mentah mengalami penurunan besar dengan minyak
mentah Amerika Serikat jatuh 3,7 persen ke level terendah
tujuh bulan

Baca Selengkapnya

Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas

10 April 2017

Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas

PT Pertamina (Persero) menggencarkan akuisisi aset blok minyak dan gas di luar negeri (overseas) yang diperkirakan mampu menyumbang 33 persen produksi

Baca Selengkapnya

Impor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina  

28 Februari 2017

Impor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina  

Empat negara, yaitu Cina, India, Korea Selatan, dan Jepang tercatat sebagai importir terbesar minyak Iran.

Baca Selengkapnya

2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen

13 Februari 2017

2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen

Produksi minyak mentah Pertamina pada 2016 naik 12,3 persen
dibanding tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak  

10 Februari 2017

Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak  

Data ekonomi Amerika Serikat dan proyeksi penurunan produksi OPEC membuat harga minyak mentah memanas.

Baca Selengkapnya

Pimpinan dan Masa Depan Pertamina

8 Februari 2017

Pimpinan dan Masa Depan Pertamina

Pemberhentian Direktur dan Wakil Direktur Utama Pertamina secara terhormat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 3 Februari 2017 mengejutkan sejumlah pihak, internal maupun eksternal. Selain mendadak, pemberhentian itu dilakukan ketika pimpinan Pertamina tersebut justru mampu membawa badan usaha milik negara kebanggaan Indonesia ini mencatatkan kinerja yang sangat baik.

Baca Selengkapnya

BI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47

26 Januari 2017

BI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47

Kenaikan harga minyak mentah dikhawatirkan mendorong laju inflasi.

Baca Selengkapnya

Keamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target

16 November 2016

Keamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target

Terjadi gangguan keamanan yang meliputi pencurian peralatan, pencurian minyak, penutupan jalan hingga perusakan material.

Baca Selengkapnya