Mengapa G-20 Yakin Ekonomi Tumbuh 2 Persen Lebih?  

Reporter

Editor

Muchamad Nafi

Jumat, 28 Februari 2014 10:32 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara yang tergabung dalam G-20 menggelar pertemuan tingkat menteri keuangan dan gubernur bank sentral pada 22-23 Februari lalu di Sydney, Australia. Pertemuan ini dihadiri Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. G-20 menargetkan pertumbuhan lima tahun ke depan dua persen lebih tinggi di atas proyeksi pertumbuhan saat ini.

"Bank Indonesia memandang koordinasi dan collective action tidak hanya mengatasi kerentanan terhadap krisis, tetapi juga untuk menghapus hambatan pertumbuhan," kata Agus melalui keterangan resminya, 27 Februari 2014.

Target tersebut dianggap ambisius sehingga perlu diikuti peningkatan kerja sama dan koordinasi antarnegara. Menurut Agus, G-20 mesti bekerja keras membawa ekonomi global ke pondasi yang lebih kuat. Namun, penekanan semata terhadap pencapaian pertumbuhan tinggi harus dihindari.

"Aspek kesinambungan dan keseimbangan tetap diperhatikan," ucapnya. Oleh karena itu, Agus mengatakan, kerja sama antara negara-negara anggota G-20 harus diperkuat.

Menurut dia, berlanjutnya pertumbuhan yang kuat di Cina, beberapa negara berkembang, dan kawasan Uni Eropa dianggap sebagai sinyal positif. Indikasi perbaikan ekonomi global pun tercermin dari penguatan pertumbuhan di Amerika Serikat, Inggris dan Jepang. (Baca pula: RI Minta Negara Maju Hapus Subsidi Pertanian).

Meski demikian, G-20 melihat ada tantangan yang harus dikelola. Beberapa tantangan itu adalah permintaan global yang melemah, tingginya volatilitas di pasar keuangan, tingkat utang publik yang besar, berlanjutnya ketidakseimbangan global, serta isu vulnerabilitas di beberapa negara berkembang.

Oleh karena itu, reformasi kebijakan untuk mereduksi hambatan investasi swasta menjadi prioritas G-20. Langkah lainnya dengan mengoptimalkan dampak belanja pemerintah untuk infrastruktur serta meningkatkan peran multilateral bank-bank pembangunan. (Baca juga: Negara G20 Sepakat Memerangi Pengemplang Pajak).

Di sektor keuangan, G-20 akan meneruskan reformasi untuk meningkatkan ketahanan lembaga keuangan terhadap krisis, mengatasi risiko sistemik karena kegagalan lembaga keuangan besar, mengatasi risiko shadow banking, serta melanjutkan agenda reformasi pasar keuangan derivatif.

Dalam upaya penguatan regulasi sektor keuangan, Bank Indonesia menilai perlu analisis mendalam serta komprehensif untuk menjamin kualitas serta penerapan rekomendasi dalam Brisbane Action Plan yang akan digelar pada November nanti. Namun, perbedaan tahapan perkembangan sektor keuangan tiap negara pun harus diperhatikan.

MARIA YUNIAR

Terpopuler:

Di Depan Simpatisan, Risma Jelaskan Sempat Pamitan
Surat Lengkap El-Mouelhy Soal Label Halal MUI
Adang Ruchiatna: Risma Cengeng, Nangis di TV
Isu Risma Mundur, Netizen Salahkan PDIP
Busyro: Usul Menteri Djoko Tambal Sulam







Berita terkait

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

23 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

2 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

3 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

5 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

6 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

7 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya