TEMPO.CO, Jakarta - Atase Perdagangan Washington, D.C. baru meluncurkan tujuh produk sambal Indonesia dari Henny`s Kitchen di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington, D.C., Amerika Serikat (AS) pada pada 18 Februari 2014 lalu. Sebanyak tujuh bumbu/sambal yang secara resmi diluncurkan adalah sambal ijo, bumbu gado-gado, sambal bajak, sambal terasi, sambal bali, sambal rendang, dan bumbu rica-rica.
"Kegiatan ini merupakan salah satu program inkubator bisnis Atase Perdagangan untuk mendorong kewirausahaan diaspora dalam rangka peningkatan ekspor produk Indonesia di pasar AS," kata Ni Made Ayu Marthini, Atase Perdagangan Washington, D.C. melalui surat elektroniknya, Ahad 23 Februari 2014.
Program inkubator yang dirintis oleh Atase Perdagangan sejak tahun 2010 memberikan fasilitasi pelatihan, pembinaan bisnis, promosi, dan pemasaran dari perusahaan milik diaspora Indonesia di AS yang menjadi anggotanya.
Saat ini terdapat tiga unit usaha milik diaspora Indonesia yang secara resmi menjadi bagian dari proyek rintisan program inkubator bisnis Atdag, yaitu Nagadi Coffee, Henny`s Kitchen, dan Koperasi masyarakat, Indonesian Consumer Cooperative, Inc. (ICC).
"Ke depannya kami bermaksud mengembangkan program ini agar dapat menjangkau diaspora lebih luas, misalnya dengan bekerja sama dengan Indonesian Diaspora Business Council dan organisasi komunitas lainnya, yang merupakan wadah para diaspora dunia (termasuk AS)," lanjut Made Marthini.
Menurut Andi Hutomo, salah satu pemilik Henny`s Kitchen, kreasi sambal dan bumbu Indonesia yang ia ciptakan lahir ketika diundang Atase Perdagangan Indonesia untuk menyediakan katering saat Summer Fancy Food Show (SFFS) di Washington, D.C. tahun 2012. Pameran tersebut membuka wawasan Andi, Henny, dan Eunice bahwa masyarakat Amerika saat ini sedang menyukai makanan sehat, alami, cepat, namun bercita rasa. Sambal dan bumbu kemasan menjadi pilihan yang memberi solusi, sambil memperkenalkan makanan Indonesia secara luas.
Acara peluncuran sambal Henny`s Kitchen, dihadiri kurang lebih 100 undangan yang terdiri atas masyarakat AS yang mencintai Indonesia atau pernah berkunjung/tinggal di Indonesia, wakil pejabat pemerintah Federal AS, diaspora Indonesia, pelajar, dan media.
Heru Subolo, Kepala Fungsi Penerangan dan Budaya mewakili KBRI menyampaikan, "Salah satu instrumen penting untuk meningkatkan ekspor produk Indonesia adalah dengan memanfaatkan diaspora. Saat ini tercatat sekitar 150.000 diaspora Indonesia yang bermukim di AS dan itu merupakan aset yang cukup besar yang harus dimanfaatkan untuk mengonsumsi dan memasarkan produk Indonesia."
PINGIT ARIA
Berita terkait
Rujak Uleg Surabaya yang Tak Sekedar Festival
1 hari lalu
Pemerintah Kota Surabaya menggelar Festival Rujak Uleg 2024 di Balai Kota, Ahad pagi, 19 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaSolo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner
8 hari lalu
Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.
Baca SelengkapnyaChef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai
9 hari lalu
Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai
Baca SelengkapnyaMembawa Kuliner Sichuan ke Jakarta
12 hari lalu
Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina
Baca SelengkapnyaPerkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor
13 hari lalu
PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.
Baca SelengkapnyaIkan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan
19 hari lalu
Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru
Baca SelengkapnyaSolo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!
22 hari lalu
Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024
Baca SelengkapnyaDatang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini
31 hari lalu
Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?
Baca Selengkapnya10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura
33 hari lalu
Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.
Baca SelengkapnyaJadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati
34 hari lalu
Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.
Baca Selengkapnya