Ribuan personel melakukan pembersihan abu vulkanik dari landasan bandara Adisutjipto, Yogyakarta, Sabtu (15/2). TEMPO/Suryo Wibowo
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan mengatakan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyatakan setelah ditutup sejak erupsi Gunung Kelud, Jumat lalu, Bandara Adi Soemarmo Solo dan Bandara Adi Sucipto Yogyakarta bisa dibuka besok pagi. "Ditutup hingga Rabu, 19 Februari 2014, pukul 06.00 WIB. Sekarang masih proses pembersihan karena masih berdebu," kata Bambang saat dihubungi Tempo, Selasa, 18 Februari 2014.
Menurut dia, setelah dievaluasi, kedua bandara itu hingga kemarin sore belum dapat dioperasikan karena debu vulkanik masih cukup banyak. Landasan pacu bandara tersebut masih dibersihkan, "Termasuk terminal dan sejumlah peralatan seperti radar dan alat-alat navigasi lainnya."
Beberapa unit pesawat pun sedang dibersihkan petugas karena masih tertutup debu. Penutupan ini, kata Bambang, dilakukan demi faktor keselamatan dan kesiapan bandara untuk dioperasikan kembali. Sedangkan kondisi udara di Solo dan Yogyakarta dilaporkan sudah bersih dari debu vulkanik erupsi Gunung Kelud.
Keputusan penutupan dua bandara ini tertuang dalam notam (notice to airmen), untuk Bandara Adi Soemarmo dengan nomor B 0210/2014 dan Bandara Adi Sucipto Yogyakarta nomor B 2011/2014 tertanggal 18 Februari 2014. Dalam notam yang dikeluarkan sebelumnya oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara disebutkan bahwa Bandara Adi Sumarmo ditutup Jumat-Senin, 14-17 Februari 2014, pukul 07.00 WIB dan Bandara Adi Sutjipto ditutup Jumat-Selasa, 14-18 Februari 2014, pukul 07.38 WIB. (Baca: Gunung Kelud Meletus, 3 Bandara Ditutup).
Kementerian Perhubungan menyatakan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Yogyakarta dan Solo, karena perpanjangan penutupan dua bandara. Perpanjangan penutupan tersebut semata-mata untuk memastikan faktor keselamatan penerbangan.