Moneter Ketat, BI Pertahankan BI rate 7,5 Persen

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 13 Februari 2014 17:20 WIB

Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia pada hari ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan bank sentral (BI rate) sebesar 7,50 persen, dengan suku bunga lending facility 7,50 persen dan suku bunga deposit facility pada level 5,75 persen.

Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, kebijakan ini diambil masih konsisten berdasarkan pengetatan moneter dan upaya mengendalikan inflasi 4,5 persen plus minus satu. "Ini juga didasari perbaikan kondisi perekonomian global khususnya Jepang dan Amerika Serikat, serta lokal yaitu perbaikan current account defisit," kata Agus, di kantor BI, Jakarta, Kamis, 13 Februari 2014. (Baca juga : BI Bakal Pertahankan Suku Bunga)

Perbaikan ekonomi Amerika dan Jepang, menurut Agus mempengaruhi volume perdagangan meningkat, selain itu perkembangan harga komoditas dan persepsi investor juga membaik di tengah ketidakpastian pasar global. Adapun yang masih perlu diwaspadai adalah upaya pengurangan stimulus moneter (tapering off) dari The Fed serta melambatnya perekonomian Cina.

Faktor dalam negeri yang membuat BI menjaga BI rate adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2013 yang lebih baik daripada perkiraan BI. "Ekonomi kita tumbuh pada triwulan IV 2013 meningkat 5,63 persen (yoy) pada triwulan III 2013 menjadi 5,72 persen yoy," kata Agus. (Lihat juga : BI Diperkirakan Mempertahankan BI Rate 7,5 Persen)

Begitu juga cadangan devisa yang mencatatkan peningkatan menjadi sebesar USD 100,7 miliar dari bulan sebelumnya. Jumlah itu, kata Agus, setara dengan 5,6 bulan impor, atau 5,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Tahun ini BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi lebih baik, mendekati batas bawah kisaran 5,8-6,2 persen.

Agus mengatakan, inflasi akan tetap dijaga pada kisaran sasaran 4,5 persen plus-minus 1 persen pada 2014 dan 4 persen plus-minus 1 persen pada 2015. Kebijakan Bank Indonesia pada 2014 tetap difokuskan untuk menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan melalui penguatan bauran kebijakan di bidang moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran.

FAIZ NASHRILLAH

Terpopuler :
Mengapa Lukminto Sritex Garap Seragam Tentara?
Demi Foxconn, Jokowi Reklamasi Pantai Cilincing
Seragam Bikin Bos Sritex Lukminto Gaul dengan Jenderal
Kisruh Beras Impor, Kementerian Akan Revisi Aturan

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

14 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

2 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

3 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

3 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

6 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

7 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

9 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

10 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

10 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya