TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Sanex Qianjiang Motor International Tbk. mentargetkan pertumbuhan penjualan sepeda motor tahun ini sebesar 50 persen dari penjualan tahun lalu. Proyeksi kenaikan penjualan itu dengan asumsi ekspor motor ke Taiwan terealisir. Direktur Sanex Qianjiang Johan Y. Djuardi mengatakan, perseroan akan ekspor sepeda motor ke Taiwan sebanyak 12 ribu unit tahun ini. Total ekspor ke Taiwan akan mencapai 24 ribu selama periode Juni 2005-Juni 2006. Sedangkan penjualan sepeda motor di pasar dalam negeri 16 ribu unit. ”Bila rencana penjualan motor ke Taiwan batal, maka pertumbuhan penjualan 2005 hanya sebesar 10 persen,” kata Johan dalam paparan publik di Bursa Efek Jakarta hari ini.Selain itu, perseroan memperkirakan peningkatan penjualan akan diperoleh dari kerja sama beberapa lembaga keuangan. Saat ini perseroan sedang menjalin kerja sama dengan Adira Finance. Beberapa lembaga keuangan yang telah bekerja sama dengan perseroan adalah Bumi Finance Tbk. dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Perseroan juga telah mendirikan anak perusahaan pembiayaan, yakni PT Duta Kirana Finance Tbk. sejak Juni 2004.Sampai dengan tahun November 2004, penjualan mencapai Rp 44,85 miliar atau meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2003 yang mencapai Rp 32,53 miliar. Namun, penjualan pada November itu belum memenuhi target awal perseroan pada November 2004 sebesar Rp 52,06 miliar.Sampai dengan November 2004, laba bersih mencapai Rp 48 juta atau turun dibandingkan periode yang sama pada 2003 sebesar Rp 1,73 juta. Sementara itu, BEJ menghentikan perdagangan saham perseoan sejak 28 Desember 2004, karena penurunan harga saham yang signifikan, yakni Rp 150 atau 52,6 persen. Menurut catatan BEJ, pada 8 Desember 2004, harga saham Rp 285 menjadi Rp 135 pada 27 Desember 2004. Sanex berharap BEJ segera mencabut sanksi itu setelah perseroan memberikan penjelasan.Sebagian besar kepemilikan saham Sanex Qianjiang dimiliki oleh Sanex International (60 persen). Sisanya, PT Supra Surya Danawan Sekuritas 9 persen, PT Hortus Danavest Tbk. 6 persen dan publik di bawah 5 persen.Yuliawati-Tempo
Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama
2 Februari 2024
Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),
Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia
1 Februari 2024
Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia
Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.