Efek Perlambatan Ekonomi Akan Berlanjut Tahun Ini

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 16 Januari 2014 19:48 WIB

Chairul Tanjung. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung menyatakan perekonomian Indonesia mengalami perlambatan memasuki semester II 2013. "Efeknya terjadi pada pertengahan 2013 dan berlanjut ke 2014," ujarnya dalam Seminar dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), di Jakarta, Kamis, 16 Januari 2014.

Menurut dia, pada paruh 2013 perekonomian Indonesia seperti masuk dalam turunan secara mendadak. Padahal, Chairul mengungkapkan, pada 2012 dan tahun-tahun sebelumnya, perekonomian Indonesia diibaratkan seperti pesawat yang mendapat dorongan angin dari belakang atau tailwind. "Sehingga sampainya lebih cepat, dari yang 900 kilometer per jam menjadi 1.000 kilometer per jam," kata dia. (Baca juga : BI Rate Dipertahankan Tetap 7,5 Persen)

Chairul mengungkapkan, faktor pendorong berikutnya adalah bonanza Cina dan India. Ia menjelaskan, saat perekonomian di Amerika Serikat dan Eropa tak membaik pada 2008-2009, terjadi pergeseran ekonomi di emerging countries seperti Cina, India dan Indonesia.

Ketika perekonomian Amerika Serikat Jatuh, pemerintah negara itu menerapkan kebijakan untuk memompa keluar uang yang seharusnya masuk ke perekonomian mereka. Akibatnya, Chairul menyatakan, uang pun keluar dari Amerika Serikat. (Baca juga : 2014, Investasi Diprediksi Masih Sepi)

"Uang itu prinsipnya seperti air, mencari ke tempat yang lebih rendah, yang imbal hasilnya paling kecil seperti Cina, India dan Indonesia," ujar Chairul. Ia mengatakan, dengan adanya arus uang dan tailwind itu, perekonomian Indonesia tumbuh dengan cepat.

Sementara itu, ia menjelaskan, perekonomian Cina dan India tumbuh karena kedua negara ini memiliki jumlah penduduk yang luar biasa. Chairul mengatakan, permintaan dari kedua negara naik, sedangkan suplai tetap sehingga harga barang tambang seperti batubara, emas, tembaga, timah dan besi meningkat.

"Peningkatan harga bahan makanan seperti kelapa sawit, cokelat dan karet membuat ekonomi Indonesia baik karena harga bagus dan ekspor naik luar biasa," ucap Chairul. Pada masa itu, ia melanjutkan, uang masuk ke Indonesia lewat investasi. Akibatnya, rupiah menguat dan pertumbuhan ekonomi tinggi. (Baca juga : Apindo: Pertumbuhan Ekonomi 2014 Hanya 5 Persen )

Kemudian, Chairul melanjutkan, keadaan ekonomi Indonesia melemah karena tiba-tiba kondisi Amerika Serikat dan Eropa membaik karena negara tersebut mengurangi stimulusnya yang sebelumnya digelontorkan melalui program pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE). Jika hal itu tidak dihentikan, kata dia, akan terjadi inflasi pada negara tersebut.

"Sehingga mereka menarik uang karena ada kebijakan tapering off, dari yang semula US$ 85 miiliar per bulan, mereka tarik pelan-pelan dikurangi US$ 10 miliar dulu," kata Chairul.

Ia menuturkan, pada pertengahan tahun ini, seluruh uang tersebut akan ditarik kembali. Oleh karena itu, ia memprediksi arus investasi berkurang, eskpor menurun dan terjadi defisit pada neraca perdagangan dan neraca berjalan.

MARIA YUNIAR

Terpopuler :
Ditolak Merger, SCTV Ajukan Gugatan ke Pengadilan
SCTV dan Indosiar Mau Merger, Ditjen Pajak Tolak
Pertamina Kirim Ulang Elpiji 3 Kg ke Tarakan
Lion Air Tak Campuri Politik Rusdi
Sengketa TPI, Tutut Minta Hary Tanoe Taat Hukum

Berita terkait

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

6 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

14 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

28 Februari 2024

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

2 Februari 2024

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services

Baca Selengkapnya

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

19 Desember 2023

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan

Baca Selengkapnya

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

19 Desember 2023

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.

Baca Selengkapnya

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023

Baca Selengkapnya

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

12 Desember 2023

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan krisis sektor properti di Cina sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, terutama pada kinerja ekspor.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

8 Desember 2023

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

Kebijakan fiskal memiliki peranan penting sabagai penjaga stabilitas nasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

29 November 2023

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

Jokowi bangga dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang tumbuh di kisaran 5 persen. Ia menyebut dirinya memamerkan hal itu kepada kepala negara lain.

Baca Selengkapnya