ICP Desember 2013 Mencapai US$ 107,2 per Barel

Reporter

Sabtu, 4 Januari 2014 17:50 WIB

Foto udara kilang minyak mentah yang beroperasi di Refinery Unit (RU-5), Balikpapan, Kalimantan Timur. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Jakarta - Harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada bulan Desember 2013 mencapai US$ 107,2 per barel. Harga tersebut mengalami peningkatan sebesar US$ 2,51 per barel dari bulan November 2013 yang mencapai US$ 104,69 per barel. Sedangkan harga Minas Sumatera Light Crude (SLC) mencapai US$ 108,06 per barel, naik US$ 2,10 per barel dari US$ 105,96 per barel pada bulan sebelumnya.

Tim Harga Minyak Indonesia Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memaparkan kenaikan harga ini sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional. "Sejumlah faktor yang mendorong yakni menguatnya perekonomian dunia yang diindikasikan dengan pulihnya kondisi ekonomi di negara-negara OECD, meningkatnya permintaan minyak global, dan menurunnya pasokan minyak mentah dunia," demikian seperti dikutip dari siaran resmi Kementerian pada Sabtu, 4 Januari 2014.

Dari sisi perekonomian, pertumbuhan ekonomi negara-negara tersebut diperkirakan mencapai 1,9 persen pada tahun 2014 atau meningkat 0,7 persen dibandingkan tahun 2013. Ekonomi Amerika Serikat, misalnya, GDP kuartal ketiga tahun 2013 tumbuh 3,6 persen, tertinggi sepanjang 1,5 tahun terakhir, sementara pengangguran diperkirakan terus turun hingga 6,3 persen pada akhir tahun 2014. Perekonomian Cina juga diprediksi terus tumbuh hingga 7,8 persen didukung oleh berjalannya stimulus ekonomi dan meningkatnya nilai ekspor.

Permintaan minyak global juga mengalami peningkatan. Sepanjang 2013 mencapai 9,12 juta barel per hari atau meningkat 0,13 juta barel per hari dibandingkan perkiraan sebelumnya. Berdasarkan laporan International Energi Agency pada Desember 2013, permintaan minyak global ini diperkirakan terus meningkat hingga 92,4 juta barel per hari pada tahun 2014.

Laporan menyebutkan peningkatan permintaan minyak global ini disebabkan oleh tumbuhnya permintaan minyak dari negara-negara OECD sebesar 0,32 juta barel per hari pada kuartal tiga tahun 2013. Peningkatan permintaan minyak ini sejalan dengan telah berlangsungnya musim dingin di kawasan belahan bumi utara.

Tak hanya peningkatan permintaan minyak global, harga minyak dunia naik akibat turunnya pasokan minyak mentah. Pasokan minyak mentah OPEC turun sebesar 0,16-0,36 juta barel per hari dibandingkan pasokan bulan sebelumnya. Sebab, gangguan pasokan minyak mentah dari Libya serta penurunan produksi dari Nigeria dan Kuwait. Selain itu, pasokan minyak mentah dari negara-negara non-OPEC dari kawasan Laut Utara sebesar 0,25 juta barel per hari.

Turunnya stok minyak mentah komersial AS menjadi sebesar 367,6 juta barel pada akhir Desember 2013 atau turun 18,3 juta barel bulan sebelumnya. Untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas, juga dipengaruhi oleh membaiknya pertumbuhan ekonomi di India serta tingginya impor minyak Cina. Impor Cina bulan Desember 2013 telah mencapai 5,8 juta barel per hari atau meningkat 1 juta barel per hari dibandingkan data bulan Oktober 2013.

AYU PRIMA SANDI

Berita terkait

ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T

9 Januari 2018

ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan APBN bakal diuntungkan dengan kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP).

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?

27 Desember 2017

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?

Pemerintah diminta meninjau ulang kebijakan harga bahan bakar minyak jenis PSO, khususnya Premium yang dijalankan Pertamina.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS

15 Juni 2017

Harga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS

Harga minyak mentah mengalami penurunan besar dengan minyak
mentah Amerika Serikat jatuh 3,7 persen ke level terendah
tujuh bulan

Baca Selengkapnya

Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas

10 April 2017

Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas

PT Pertamina (Persero) menggencarkan akuisisi aset blok minyak dan gas di luar negeri (overseas) yang diperkirakan mampu menyumbang 33 persen produksi

Baca Selengkapnya

Impor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina  

28 Februari 2017

Impor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina  

Empat negara, yaitu Cina, India, Korea Selatan, dan Jepang tercatat sebagai importir terbesar minyak Iran.

Baca Selengkapnya

2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen

13 Februari 2017

2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen

Produksi minyak mentah Pertamina pada 2016 naik 12,3 persen
dibanding tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak  

10 Februari 2017

Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak  

Data ekonomi Amerika Serikat dan proyeksi penurunan produksi OPEC membuat harga minyak mentah memanas.

Baca Selengkapnya

Pimpinan dan Masa Depan Pertamina

8 Februari 2017

Pimpinan dan Masa Depan Pertamina

Pemberhentian Direktur dan Wakil Direktur Utama Pertamina secara terhormat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 3 Februari 2017 mengejutkan sejumlah pihak, internal maupun eksternal. Selain mendadak, pemberhentian itu dilakukan ketika pimpinan Pertamina tersebut justru mampu membawa badan usaha milik negara kebanggaan Indonesia ini mencatatkan kinerja yang sangat baik.

Baca Selengkapnya

BI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47

26 Januari 2017

BI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47

Kenaikan harga minyak mentah dikhawatirkan mendorong laju inflasi.

Baca Selengkapnya

Keamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target

16 November 2016

Keamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target

Terjadi gangguan keamanan yang meliputi pencurian peralatan, pencurian minyak, penutupan jalan hingga perusakan material.

Baca Selengkapnya