Penanam Modal Asing Dapat Masuk ke Perusahaan Pialang Berjangka

Reporter

Editor

Jumat, 31 Desember 2004 12:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Badan Pengawas Perdagangan Bursa Berjangka Komoditi (Bappepti) sedang menyiapkan aturan mengenai akses masuknya penanam modal asing dalam perusahaan pialang berjangka. Upaya ini bertujuan menciptakan iklim investasi yang lebih terbuka yang nantinya berpengaruh pada peningkatkan likuiditas pasar. Selama ini penanam modal asing (PMA) belum berperan langsung dalam kepemilikan saham di perusahaan pialang berjangka. Sebagai tahap awal Bappepti akan membuka pemilikan asing sampai dengan 80 persen. "Aturannya masih disusun, dalam tahap awal kemungkinan pemilikkan asing dibatas 80 persen dalam perusahaan pialang," ujar Ardiansyah, Ketua Bappepti dalam konferensi pers penutupan perdagangan bursa berjangka di Gedung Bappepti, Jumat (31/12). Selama ini, menurtnya, para penanam modal asing tidak berinvestasi langsung. Mereka investasi dengan memberikan modal dalam perusahaan pialang lokal. Menurutnya, pengaturan ini kemungkinan dapat disetujui mengingat saat ini PMA dalam perusahaan efek telah diberikan kelonggaran dengan maksimal kepemilikan modal hingga 90 persen. Selain aturan ini, pada 2005 Bappepti menyusun pengaturan sistem perdagangan alternatif yang dilaksanakan diluar bursa. Dalam aturan yang sedang disusun tersebut diantaranya diatur mengenai perlindungan masyarakat terhadap kegiatan perdagangan alternatif yang dilaksanakan diluar bursa. Dari data Bappepti, besarnya transaksi perdagangan bursa berjangka selama 2004 meningkat 194,77 persen. Tercatat volume traksaksi selama 2003 336,430 lot. Sedangkan pada 2004 menjadi 995.510 lot. Selain itu transaksi rata-rata harian meningkat dari 2003 sebesar 1.294 lot menjadi 3.829 lot.Di 2005 Bappepti menargetkan terjadi peningkatan volume transaksi rata-rata harian mencapai 10 ribu lot. Sementara Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) menargetkan transaksi harian rata-rata 6.000 lot perhari. Menurutnya, terjadinya peningkatan transaksi harian diantaranya karena diusahakan penegakan hukum dalam proses transaksi bursa berjangka. Menurutnya, dalam periode 1999 sampai dengan Desember 2004 Bappepti telah menerima pengaduan masyarakat terhadap 84 perusahaan yang diduga melakukan kegiatan perdagangan berjangka ilegal Dari pengaduan tersebut, dilakukan pemeriksaan atas 44 perusahaan dan penyidikan atas 16 perusahaan. Dari perusahaan tersebut, 11 perusahaan diproses di kejaksaan dan saat ini lima perusahaan dalam proses pengadilan. Selama 2004, menurut Hasan Zein, bursa berjangka telah mengembangkan 112 kontrak berjangka, 53 kontrak valuta asing, 29 kontrak indeks, dan 30 kontrak perdagangan non keuangan. Yuliawati
BBJ

Berita terkait

Target Transaksi Timah 40 Ribu Ton di 2023, BBJ Pantau Persetujuan RKAB Smelter

12 April 2023

Target Transaksi Timah 40 Ribu Ton di 2023, BBJ Pantau Persetujuan RKAB Smelter

Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang mengatakan target transaksi timah itu cukup realistis.

Baca Selengkapnya

Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap

16 Agustus 2017

Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap

Potensi Investasi lewat perdagangan berjangka ke Indonesia Timur dinilai belum tergarap secara maksimal.

Baca Selengkapnya

Bappebti Gencarkan Penggunaan Sistem Transaksi Multilateral  

31 Maret 2016

Bappebti Gencarkan Penggunaan Sistem Transaksi Multilateral  

Para pelaku usaha dapat memanfaatkan satu atau dua sistem untuk transaksi kontrak berjangka multilateral ini.

Baca Selengkapnya

Transaksi Bilateral di Bursa Berjangka Jakarta Meningkat  

15 Oktober 2015

Transaksi Bilateral di Bursa Berjangka Jakarta Meningkat  

Dibanding dengan periode yang sama (Juli-September) 2014, kenaikannya cukup signifikan, yakni sebesar 29 persen.

Baca Selengkapnya

Jakarta Future Exchange Akan Buka Pasar Teh Pertama di Dunia  

13 Oktober 2015

Jakarta Future Exchange Akan Buka Pasar Teh Pertama di Dunia  

Teh dipilih karena teh Indonesia memiliki karakter berbeda dibandingkan teh dari negara lain. Pasar teh future ini akan diluncurkan November mendatang.

Baca Selengkapnya

BBJ: Obligasi Negara Diharapkan Juni Bisa Diluncurkan

21 Mei 2015

BBJ: Obligasi Negara Diharapkan Juni Bisa Diluncurkan

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi tidak menjamin bisa memberikan lampu hijau atas peluncuran obligasi negara berjangka.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK: Eks Kepala Bappebti Aktif Himpun Duit  

22 Oktober 2014

Jaksa KPK: Eks Kepala Bappebti Aktif Himpun Duit  

Ada permintaan fee dari Syahrul untuk keperluan operasional.
Uang yang terkumpul sejak 2011 hingga 2013 mencapai Rp 1,675
miliar.

Baca Selengkapnya

Perdagangan di Bursa Timah BKDI Dinilai Tak Fair  

22 September 2014

Perdagangan di Bursa Timah BKDI Dinilai Tak Fair  

Fasilitas bonafide trade memberikan jalan tol kepada segelintir penjual dan pembeli untuk bertransaksi tanpa pencatatan di bursa lebih dulu.

Baca Selengkapnya

Tertekan Bursa London, Bursa Timah Sepi Transaksi  

22 September 2014

Tertekan Bursa London, Bursa Timah Sepi Transaksi  

Tidak adanya tim independen di Komite Timah membuat harga bursa BKDI kalah kompetitif dengan Bursa Logam London (LME).

Baca Selengkapnya

Harga Teh Akan Melantai di Bursa

2 September 2014

Harga Teh Akan Melantai di Bursa

Rencana memasukkan komoditas ini di bursa berkat pembentukan Asosiasi Pedagang Teh Indonesia (Aspegtindo), kemarin.

Baca Selengkapnya