Dimusnahkan, Buah-buahan Senilai Rp 400 Miliar  

Senin, 30 Desember 2013 10:02 WIB

Seorang petugas memperlihatkan tumpukan bawang di dalam sebuah kontainer di kawasan Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, (20/3). Sebanyak 332 kontainer berisi bawang tertahan di Terminal Petikemas Surabaya (TPS) karena didatangkan sebelum Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dikeluarkan oleh Kementrian Pertanian (Kementan). TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian tercatat telah memusnahkan produk hortikultura senilai sekitar Rp 610 miliar sepanjang 2013. Produk yang didominasi buah dan sayuran ini diketahui telah masuk ke Indonesia secara ilegal.

"Penindakan karantina sebanyak 4.581 kasus sekitar Rp 610 miliar. Kasus dengan nilai sebanyak itu kami hanguskan," kata Kepala Badan Karantina, Banun Harpini, di kantornya akhir pekan lalu. Jumlah penindakan karantina itu naik 6,5 persen dibanding tahun lalu yang hanya sebanyak 4.285 kali.

Banun merinci produk yang dimusnahkan sepanjang tahun ini meliputi komoditas buah senilai Rp 438,9 miliar, komoditas bawang senilai Rp 165 miliar, dan sayuran senilai Rp 3,2 miliar. "Pemusnahan banyak dilakukan di wilayah yang sangat rawan seperti Batam, Tanjung Pinang dan Karimun; juga di wilayah terpencil seperti Tanjung Balai, Asahan dan Dumai," ujar dia.

Banun mengatakan sebagian besar buah-buahan impor yang bermasalah adalah pir, apel, anggur, dan jeruk. Total nilai komoditas buah yang dimusnahkan sebanyak Rp 438,9 miliar dengan rincian 5,5 juta kilogram jeruk , 4,5 juta kilogram anggur, 4,1 juta kilogram apel dan 40 ribu kilogram lengkeng.

Sedangkan untuk komoditas sayuran, yang banyak bermasalah adalah bawang putih, bawang merah, dan bawang bombay. Total, sepanjang 2013 ada 6,6 juta kilogram komoditas bawang yang dimusnahkan terdiri dari bawang merah 1,4 juta kilogram, bawang putih 4,7 juta kilogram, bawang bombay 480 ribu kilogram.

Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Khudori membenarkan Indonesia mempunyai banyak pintu keluar-masuk yang tidak terawasi oleh pemerintah. “Pintu itu potensial untuk menyelundupkan binatang dan tanaman,” kata dia.

Baca juga: Pengawasan Barang Konsumsi Diperketat

ALI HIDAYAT

Berita lain:
Haul Gus Dur, Butet Mengolok-Olok Prabowo?
Sutarman: Ucapan Gus Dur Manjur
Kisah Rhoma Irama Lolos dari Pembunuhan
Kata Rhoma, Jokowi yang Mengajaknya Duet

Berita terkait

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

1 hari lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

1 hari lalu

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, bersama para perwira tinggi Jenderal TNI siap bergerak bersama memastikan program optimasi lahan rawa (Oplah) dan pompanisasi di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

2 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

2 hari lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Janji Bersihkan Kementerian dari Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Janji Bersihkan Kementerian dari Korupsi

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan tidak pandang bulu dalam pemberantasan korupsi di lembaganya.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

2 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP

Baca Selengkapnya

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

2 hari lalu

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL

3 hari lalu

Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL

Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengungkapkan ada anggaran Rp4 miliar lebih untuk memenuhi keperluan Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian

3 hari lalu

Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian

Tujuan utama optimasi lahan rawa adalah optimalisasi lahan yang terintegrasi dengan upaya peningkatan taraf hidup petani melalui bantuan pengembangan sistem irigasi.

Baca Selengkapnya

Saksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas

3 hari lalu

Saksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas

Pejabat di Kementerian Pertanian, Edi Eko Sasmito, bersaksi direktoratnya mendapat jatah pembayaran pembelian keris emas Rp105 juta dari SYL

Baca Selengkapnya