Usaha Hortikultura Masih Butuh Dukungan Pemerintah

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 25 Desember 2013 16:06 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Asosiasi Hortikultura Nasional, Ramdansyah Bakir, mendukung pembatasan investasi asing di sektor hortikultura. Bagaimanapun, campur tangan pemerintah tetap diperlukan di sektor yang pasar domestiknya mencapai Rp 100 triliun per tahun ini.

"Pembatasan ini penting karena bagaimanapun hortikultura adalah bagian dari pangan yang harus kita amankan," kata Ramdansyah saat dihubungi, Rabu, 25 Desember 2013.

Ramdansyah mengakui, saat ini investasi di sektor hortikultura masih kurang diminati di dalam negeri. "Sekarang memang belum terlalu diminati, tapi untuk ke depan memang harus dijaga," katanya.

Di bagian hulu, sulitnya mencari lahan dan karakter tanaman yang hanya bisa ditanam pada musim tertentu membuatnya kurang menarik bagi pengusaha kakap. Alhasil, sektor hortikultura mayoritas digarap oleh petani gurem. Praktis tak ada inovasi dibuat untuk menghasilkan produk unggul. "Di sini peran pemerintah diperlukan, dari mulai subsidi hingga pembinaan," kata Ramdansyah.

Beranjak ke hilir, industri pengemasan juga terbilang masih sangat minim di sektor hortikultura.

Meski terhambat sejumlah kendala, kata Ramdansyah, sektor hortikultura ini punya peluang besar untuk berkembang. Untuk ekspor, Indonesia yang beriklim tropis memiliki potensi untuk mengembangkan beberapa jenis buah eksotis, seperti mangga, nanas dan manggis.

Sebelumnya, Pemerintah memperketat kepemilikan modal asing dalam investasi di sektor pertanian untuk menyesuaikan Undang-Undang nomor 13 tahun 2010 tentang Hortikultura. Badan Koordinasi Penanaman Modal menyebut kepemilikan modal asing yang semula maksimal 95 persen akan diubah menjadi 30 persen. Ada 6 bidang usaha yang menjadi restriktif, antara lainnya perbenihan hortikultura, budidaya hortikultura, dan industri pengolahan hortikultura.

PINGIT ARIA

Berita terkait

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

1 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

5 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

8 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

12 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

15 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

17 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

17 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

28 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

40 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya