Dirut PT Berau Coal Energy Tbk, Rosan P. Roeslani saat konferensi Pers dalam acara Paparan publik di Gedung CIMB Niaga, Jakarta, (2/10). Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Anak usaha Bumi Plc, PT Berau Coal Energy Tbk, menuding Rosan Perkasa Roeslani tidak beriktikad baik untuk menyelesaikan masalah utangnya senilai US$ 173 juta. Direktur Utama Berau R.C. Eko Santoso Budianto mengungkapkan, perseroan saat ini tengah mengambil jalur arbitrase agar uang itu bisa dibayarkan. “Rosan tidak melakukan pembayaran tahap pertama sebesar US$ 30 juta sebagaimana disyaratkan dalam perjanjian penyelesaian,” katanya dalam keterangan tertulis kepada Bursa Efek Indonesia, 6 Desember 2013.
Eko mengungkapkan, Rosan mengemukakan sejumlah argumen hukum mengenai kewajibannya berdasarkan perjanjian penyelesaian. Melalui argumen tersebut, Rosan menyangkal telah melanggar kewajibannya itu dan sekarang menegaskan bahwa tanggung jawabnya untuk mentransfer uang tunai atau aset berdasarkan perjanjian penyelesaian telah menjadi tidak ada. “Argumen yang dikemukakan oleh Rosan tidak berdasar,” katanya.
Kisruh Bumi Plc versus Rosan ini bermula dari hasil investigasi atas Berau. Bumi Plc menemukan kerugian senilai US$ 201 juta akibat financial irregularities di Berau. Perinciannya, US$ 49 juta ada dalam buku tahun 2011 dan US$ 152 juta tercatat dalam laporan keuangan tahun 2012 yang tidak jelas penggunaannya. Ketika itu Rosan menjabat sebagai direktur utama.
Berdasarkan perjanjian tanggal 26 Juni 2013 antara Bumi Plc, PT Berau Coal Energy Tb (perseroan), dan Rosan (perjanjian penyelesaian), Rosan telah menyetujui untuk mentransfer uang tunai dan aset senilai US$ 173 juta kepada Bumi Plc dan perseroan sampai dengan batas waktu tanggal 26 Desember 2013. Bumi Plc dan Berau telah memulai proses arbitrase di Singapura sehubungan dengan kegagalan Rosan untuk melakukan pembayaran tahap pertama sebesar US$ 30 juta, sebagaimana disyaratkan dalam perjanjian penyelesaian. Hingga saat ini, belum ada tanggapan Rosan soal tudingan Berau ini.
Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun
31 Oktober 2023
Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat laba sebesar Rp 4,2 triliun atau tumbuh 31,04 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).
Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit
13 Oktober 2023
Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit
Bukalapak mencatat pendapatan senilai Rp 1,175 triliun pada kuartal kedua 2023, atau meningkat 30 persen dibandingkan periode yang sama 2022 senilai Rp 903 miliar.
Besok Teladan Prima Agro Bakal Bagikan Dividen Rp 175,03 M
29 Mei 2023
Besok Teladan Prima Agro Bakal Bagikan Dividen Rp 175,03 M
PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) akan membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya dengan total Rp 175,03 miliar. Dividen tersebut berasal dari laba bersih perseroan 2022 yang telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST pada 3 Mei 2023 lalu.