Bisnis Ikan Indonesia Surplus  

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 25 November 2013 19:03 WIB

Pengunjung mengamati seekor penyu di penangkaran Dinas Kelautan dan Perikanan Pariaman (28/7). Tempo/Febrianti

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan Indonesia tidak perlu khawatir menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) yang akan berlaku mulai 2015. Alasannya, neraca perdagangan produk perikanan Indonesia ke negara-negara ASEAN surplus 22,71 persen sejak lima tahun terakhir.

"Indonesia mengalami surplus perdagangan produk perikanan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan menjadi persaingan di antara negara-negara ASEAN dalam AEC 2015," kata Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saut Parulian Hutagalung, dalam Workshop dan Focus Group Discussion Kesiapan Sektor Kelautan dan Perikanan dalam Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 di Swiss-Belhotel, Jakarta, pada Senin, 25 November 2013.

Saut menuturkan, untuk menghadapi pasar bebas ASEAN, standar pada sektor perikanan mulai dari bahan baku, proses, dan produk akhir harus diperhatikan. Bersaing dalam pasar bebas tentu akan bersaing dalam mutu. Standar yang ada saat ini belum cukup dan banyak yang sudah kedaluwarsa. Bukan hanya standar nasional Indonesia (SNI) yang perlu diperhatikan, tapi juga standar untuk ASEAN.

Hal lainnya yang perlu diperhatikan yaitu infrastruktur. Dari biaya perkapalan, listrik, dan pelabuhan masih terdapat kendala. Untuk biaya logistik, misalnya, karena Indonesia negara kepulauan, maka biaya transportasi yang diperlukan sangat mahal. Dalam hal infrastruktur, negara ASEAN yang lain juga tengah mempersiapkannya. Direktur PT Bogatama Marine Nusa, Tigor Chendarma, mengatakan dalam kesempatan yang sama, "Thailand sudah membangun jaringan transportasi darat yang menghubungkan negaranya dengan negara lain di sekitarnya."

Kemudian, penguatan pasar domestik dinilai paling utama karena 70 persen produksi perikanan ditujukan untuk dalam negeri. Hal ini agar Indonesia tidak menjadi pasar produk ikan negara lain.

Selain itu, kualitas sumber daya manusia juga perlu dicermati. Tigor mengatakan, tidak semua pelaku usaha perikanan memahami dengan baik tentang AEC 2015 ini. "Pemerintah harus memberi penyuluhan kepada pelaku usaha mengenai AEC," kata pengusaha yang sudah menjamah pasar global itu.

Tigor mengatakan, dalam dunia usaha, pada sektor hulu, tengah mempersiapkan penguatan teknologi untuk perikanan budi daya dan perikanan tangkap. Kemudian dilakukan pula peningkatan efisiensi dengan memperbaiki mesin produksi dan biaya transportasi. Sedangkan pada sektor hilir, kata dia, harus dilakukan pembaruan teknologi, evaluasi mesin produksi, diversifikasi produk, penguatan sumber daya manusia, serta penguatan pasar dalam negeri dan ASEAN.

Sejauh ini, negara-negara ASEAN yang paling banyak menyerap produk perikanan Indonesia yaitu Thailand sebanyak 37,8 persen, Vietnam sebesar 24,9 persen, dan Singapura sebesar 17,1 persen.

APRILIANI GITA FITRIA




Baca juga:
TKI Dapat Warisan Rp 9,5 Miliar dari Majikannya
Singapura Turut Bantu Australia Sadap Indonesia
Aburizal Bakrie Menjawab Soal Operasi Dagu
Begini Peran Singapura dalam Penyadapan Australia
Aburizal Bakrie Jadi Cawapres Jokowi?
Dimonopoli, Bandara di Indonesia Jadi Salah Urus




Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

4 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

16 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

25 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

27 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

45 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

45 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

46 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

47 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya