Pengunjung memadati pusat perbelanjaan mall Senayan City, Jakarta, Rabu (28/12). Year and Crazy Sale memberikan diskon dari 30% hingga 90%, diskon akhir tahun tersebut akan terselanggra hingga 31 desember 2011. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memprediksi inflasi pada November ini bakal berujung di kisaran angka 0,4 - 0,5 persen. Angka dalam prediksi itu mengalami kenaikan dibandingkan dengan angka inflasi Oktober yang berada di level 0,09 persen.
"Itu seasonal saja begitu, November sama Desember agak naik. Tapi survei pemantauan harga di minggu I masih sekitar 0,1 persen," kata Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, di sela-sela acara pencanangan Gerakan Ekonomi Syariah di Monumen Nasional, Jakarta, Ahad, 17 November 2013.
Meski begitu, Perry mengharap prediksi meleset dan inflasi finis lebih rendah dari angka 0,4 persen. Inflasi November, kata dia, diakibatkan oleh pola konsumsi masyarakat yang tinggi di akhir tahun. "Bukan sesuatu yang luar biasa juga," kata dia.
Perry membantah inflasi disebabkan oleh naiknya harga sayuran dan ikan lantaran pasokan turun di musim hujan. "Tidak, ini (kenaikan inflasi) pure persoalan seasonal saja," ucapnya.
BI memperkirakan inflasi setahun ini bakal sedikit di bawah 9 persen. Ini mengoreksi pernyataan sebelumnya yang memperkirakan inflasi berada di level 9-9,8 persen. Tahun depan, BI memperkirakan inflasi bakal kembali ke kisaran 3,5-5,5 persen.