JK Tegur Jepang, Inalum Langsung Untung  

Reporter

Senin, 11 November 2013 18:12 WIB

Menko Perekonomian Hatta Radjasa (kiri atas) saat memimpin rakor tentang PT Indonesia Asahan Alumunium Indonesia (Inalum) yang dihadiri juga antara lain oleh Menkeu Agus Martowardojo (kanan), Menteri PU Djoko Kirmanto (kiri) di gedung Kementrian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (3/8). ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah memprotes konsorsium Jepang, Nippon Asahan Aluminium (NAA), yang terus merugi dalam pengusahaan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). JK, begitu ia biasa disapa, datang ke Jepang pada 2006 dan meminta pemerintah dan perusahaan swasta Jepang mengembalikan kontrak Inalum. "Terus merugi sejak awal beroperasi pada 1975," katanya kepada Tempo di Jakarta, Rabu, 6 November 2013.

Permintaan JK ditolak pejabat Jepang. Mereka mempertahankan pabrik yang memproduksi 250 ribu ton aluminium itu karena menjadi simbol persahabatan Indonesia-Jepang. Inalum merupakan perusahaan patungan pertama antara Indonesia dan Jepang yang pengoperasiannya dimulai 1975.

Jawaban pejabat Jepang itu ditanggapi JK dengan sentilan. JK yang dikenal ceplas-ceplos mengatakan proyek persahabatan harus menguntungkan kedua pihak. Adapun Inalum tidak menguntungkan Indonesia. "Indonesia tidak dapat untung padahal listrik dipakai, sumber daya alamnya terpakai, malah utang besar, berarti tidak benar. Saya mau ambil alih," katanya. Sejak beroperasi, Inalum belum pernah membukukan keuntungan. Utang akumulai pabrik di Asahan, Sumatera Utara ini disebut-sebut mencapai US$ 900 juta sampai 2005.

Sindiran JK sepertinya menohok pejabat Jepang. Dua pekan setelah kedatangan JK di Tokyo, Jepang, laporan keuangan Inalum mampir ke mejanya. "Langsung untung," ujarnya. Pabrik aluminium itu mencatatkan keuntungan pertama kali pada 2006 sebesar US$ 136 juta. Hingga tahun ini, Inalum mencatatkan keuntungan setiap tahun. Tahun ini laba Inalum mencapai US$ 30,66 juta hingga semester pertama. Laba tahun ini diprediksi akan meningkat melebihi laba 2012 yang mencapai US$ 61 juta.

Kontrak Jepang di Inalum berakhir pada 31 Oktober lalu. Namun pemerintah tak kunjung cepat mengambil alih karena mempersoalkan audit dan harga yang disodorkan NAA. JK mengkritik lambannya pemerintah mengambil alih Inalum sehingga memberi peluang Jepang membawa sengketa ini ke arbitrase. Selama proses arbitrase yang bisa berlangsung delapan bulan lebih, JK memprediksi Indonesia harus berbagi keuntungan dengan Jepang. "Kita merugi," katanya.

AKBAR TRI KURNIAWAN

Berita terkait

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

17 jam lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ketahui pula soal saksi memberatkan dar KUHAP?

Baca Selengkapnya

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

21 jam lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

21 jam lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus dugaan korupsi terdakwa Eks Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

1 hari lalu

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

Jusuf Kalla mengatakan bila direktur perusahaan harus dihukum karena merugi, maka seluruh BUMN Karya harus dihukum.

Baca Selengkapnya

Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

1 hari lalu

Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengatakan Karen Agustiawan sebagai Dirut Pertamina menjalankan perintah presiden.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Hadir di PN Tipikor, Bersaksi untuk Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

2 hari lalu

Jusuf Kalla Hadir di PN Tipikor, Bersaksi untuk Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla alias JK hadir sebagai saksi dalam sidang kasus dugaan korupsi di Pertamina

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

2 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.

Baca Selengkapnya

JK Jadi Saksi Meringankan Karen Agustiawan di Sidang Korupsi LNG Pertamina Hari Ini

2 hari lalu

JK Jadi Saksi Meringankan Karen Agustiawan di Sidang Korupsi LNG Pertamina Hari Ini

Jusuf Kalla alias JK akan bersaksi dalam sidang dugaan korupsi pengadaan gas alam cair (LNG) dengan terdakwa eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

2 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

2 hari lalu

Jusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla akan hadir sebagai saksi meringankan dalam sidang dugaan korupsi pengadaan LNG dengan terdakwa Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya