TEMPO.CO, Jakarta -- Ketua Himpunan Kawasan Industri Indonesia, Sanny Iskandar mengatakan pertumbuhan kawasan industri selalu lebih lambat daripada pertumbuhan permintaan akan lahan dalam tiga tahun terakhir. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif memicu tingginya permintaan. Namun pertumbuhan tidak diimbangi dengan pengembangan kawasan industri baru.
Sanny mengatakan dari sisi perbandingan antara pertumbuhan permintaan lahan dan kawasan industri dalam tiga tahun terakhir, permintaan memang lebih tinggi daripada suplai. “Pengembangan kawasan industri memang sulit, tidak seperti pengembangan apartemen misalnya,” kata Sanny di kantornya, Rabu, 23 Oktober 2013.
HKI menyoroti beberapa hal yang menjadi penyebab sulitnya pengembangan industri baru. Pertama, proses pembebasan lahan, kedua proses pematangan lahan. Selain itu, untuk kawasan industri di luar pulau Jawa, infrastruktur juga masih minim sehingga sulit mengembangkan industri dalam waktu cepat. “Regulasi pemerintah mengenai pembatasan luas kawasan industri juga menjadi penghambat.”
Pertumbuhan kawasan industri yang lebih rendah daripada pertumbuhan permintaan, kata dia, memang tidak langsung membuat investor batal berinvestasi ke Indonesia. Dampak yang ditimbulkan lebih pada penundaan realisasi investasi.
Ia mencontohkan, suatu pembangunan pabrik seharusnya bisa selesai lebih cepat tapi justru tertunda. Proses produksi pun bisa tertunda 3-5 tahun dan pasti terdapat potential loss yang tidak sedikit. “Delivery lahan bisa 1,5 tahun. Suplai juga kurang kalau tiba-tiba ada permintaan tapi karena proses pematangan lahan lama dan penyediaan infrastruktur makan waktu,” katanya.
Berdasarkan data HKI periode Januari-Juli 2013, jumlah kawasan industri yang terdapat di Indonesia mencapai 62 dengan total area seluas 29.601 hektare. Jumlah lahan yang sudah dibangun industri mencapai 11.190 hektare, sementara yang digunakan untuk industri manufaktur seluas 8.727 hektare.
Enam puluh dua kawasan industri di Indonesia terletak di provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, dan Bangka Belitung. Jumlah kawasan industri terbanyak terdapat di Jawa Barat dengan 22 kawasan industri. Total luas kawasan itu 13.333 hektare. Kepulauan Riau berada di peringkat kedua dengan total 9 kawasan industri dan berluas total 1.663 hektare.
Kawasan industri di Sumatera antara lain terletak di Sumatera Utara (1.403 hektare), Bangka Belitung (1.735 hektare), dan Sumatera Barat (200 hektare). Di Pulau Kalimantan, kawasan industri hanya terdapat di Kalimantan Timur dengan luas total 946 hektare.
ANANDA TERESIA
Berita Terpopuler
Perusahaan ATM AS Suap Pejabat Bank BUMN Indonesia
Soal Akses Pajak di Bank, Indonesia Tertinggal
Suriname Lirik Investor Asal Jawa
Ban Pesawat Lion Air Dipermak di Hong Kong
Bulog Baru Beli 84 Ton Kedelai Lokal
Avtur Distop, Merpati Evaluasi Rute Tak Efisien