Jajaran direksi dan komisaris PLN saat acara penerbitan Obligasi PLN XI Tahun 2010 dan Sukuk Ijarah PLN IV tahun 2010 di Jakarta, Kamis (10/12). Obligasi dan Sukuk masing-masing bernilai Rp 1 triliun dan Rp 500 miliar. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberi peringkat AAA untuk Obligasi X Seri A Tahun 2009 PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Obligasi ini bernilai Rp 1,015 triliun untuk periode 1 Oktober 2013 hingga 9 Januari 2014," kata Direktur Utama Pefindo, Ronald Kasim, melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia yang disampaikan oleh PLN pada Selasa, 8 Oktober 2013.
Ronald menyatakan, efek utang peringkat AAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan Pefindo. "Kemampuan obligor untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut relatif superior dibanding obligor dalam negeri lain," kata Ronald.
Selain untuk obligasi X Seri A Tahun 2009, Pefindo juga memberi peringkat tertinggi atau AAA untuk Sukuk Ijarah III Seri A Tahun 2009 milik PLN. "Sukuk ini bernilai Rp 293 miliar untuk periode 1 Oktober 2013 hingga 9 Januari 2014," kata Ronald.
Ronald menilai instrumen pendanaan syariah dari PLN ini merupakan peringkat tertinggi. "Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas kontrak pendanaan syariah relatif superior dibanding emiten dalam negeri lain," kata Ronald.
Surat utang milik PLN lain yang dinilai AAA adalah medium term notes atau MTN Seri J Tahun 2008 milik PLN senilai Rp 500 miliar. "Periode untuk MTN dengan peringkat AAA milik PLN ini adalah 1 Oktober 2013 hingga 15 Desember 2013," kata Ronald.
Pertimbangan penilaian dinyatakan sama seperti Obligasi X Seri A Tahun 2009 milik PLN. "Kemampuan obligor untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut relatif superior dibanding obligor lain,” ujarnya.
Ronald menyatakan, penilaian untuk ketiga surat utang dari PLN tersebut dilakukan berdasarkan data dan informasi indikator keuangan pokok perusahaan.
Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.