Pemerintah Targetkan Jalan Tol Jawa-Bali Selesai Tiga Tahun
Reporter
Editor
Selasa, 30 November 2004 21:43 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto mengatakan, Wakil Presiden Jusuf Kalla telah meminta agar jalan tol sepanjang 1.500 kilometer itu cepat diselesaikan. “Sebenarnya berat, tapi kami akan berusaha keras,” kata Joko di Jakarta, Selasa (30/11). Menurut dia, jalan tol Jawa Bali dibangun sebagai jalur transportasi untuk memacu peningkatan investasi di masa depan. Jalan tol yang bisa menarik investasi swasta akan diberikan kepada investor. Sedangkan ruas jalan tol yang secara ekonomi dinilai layak dibangun tapi di sisi finansial belum tercukupi, akan dibantu pemerintah. Jusuf Kalla, tutur Joko, memberikan prioritas tinggi pada pembangunan infrastruktur karena pembangunan infrastruktur di Indonesia tertinggal dari Malaysia dan Cina. Dalam kurun waktu 20 tahun, Indonesia baru membangun jalan tol sepanjang 600 kilometer. Sedangkan Malaysia dalam jangka waktu yang lebih pendek sudah bisa membangun 1.200 kilometer. Bahkan Cina sudah ribuan kilometer.Menurut dia, jalan tol yang akan dibangun melewati rute Banyuwangi sampai Serang, termasuk jalan tol Cikampek-Bandung-Cirebon serta jalan tol Solo-Yogyakarta. Sedangkan jalan tol yang sudah ada adalah jalan tol Cikampek-Cipularang.Untuk ruas jalan tol tertentu seperti Semarang-Solo akan ada bantuan dana dari pemerintah. Ruas Semarang-Bawen yang berada di pertengahan tol Semarang-Solo merupakan ruas yang diminati investor. “Ruas Bawen-Solo mengalami kesulitan mencari investor, tapi pemerintah akan mengucurkan dana serta melakukan pembagian pendapatan dengan investor yang mengelola ruas Semarang-Bawen,” kata Joko.Selain masalah dana, menurut Joko, pembangunan jalan tol juga menghadapi kendala pembebasan lahan. Karena itu, Wakil Presiden sudah bertemu dengan para gubernur se Jawa agar menyiapkan lahan untuk pembangunan jalan tol sepanjang 1.500 kilometer. Pemerintah berharap gubernur bisa menyiapkan lahan dengan konflik seminimal mungkin dan pemerintah nanti yang akan mendayagunakan potensi-potensi pendanaan di dalam negeri.Dia menjelaskan, investasi ruas jalan tol menghabiskan Rp 50 miliar per kilometer. Dana sebesar ini sudah termasuk pembebasan lahan. Sedangkan ruas jalan tol yang menggunakan konstruksi seperti jembatan bisa menghabiskan dana Rp 35 miliar per kilometer, belum termasuk pembebasan lahan.Agriceli-Tempo