Mobil Hijau Murah Akan Dieskspor Tahun Depan
Kamis, 19 September 2013 18:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian, Mohamad Suleman Hidayat, mengatakan mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) akan mulai diekspor pada tahun depan.
"Saya sudah bicara dengan Gaikindo dan mereka sanggup untuk mulai ekspor pada 2014," katanya pada pameran Indonesia International Motor Show 2013, di Kemayoran, Kamis, 19 September 2013.
Hidayat mengatakan mobil LCGC akan diekspor ke negara-negara Asean seperti Thailand dan Malaysia. Setelah itu, tidak tertutup kemungkinan bahwa LCGC produksi Indonesia akan diekspor ke negara lain di Asean. Tapi, Hidayat belum bisa memperkirakan berapa jumlah ekspor mobil LCGC tahun depan.
Sebagai perbandingan, dari total produksi mobil Indonesia pada 2012 yang mencapai 1,1 juta unit, jumlah yang diekspor mencapai 16 persen. Pada 2014, Gaikindo menargetkan ekspor mobil nasional naik menjadi 30 persen. Tahun ini, Hidayat memperkirakan produksi LCGC hingga akhir tahun mencapai 30 ribu unit sementara tahun depan, produksi LCGC diperkirakan mencapai 100 ribu unit.
"Mereka minta LCGC mulai diekspor tahun depan tapi di akhir tahun. Kita juga harus memikirkan persaingan dengan Thailand yang sudah lebih dulu produksi LCGC. Semua negara otomotif sudah produksi LCGC jadi kalau kita tidak produksi maka mobil mereka yang akan masuk," kata Hidayat.
Direktur Jenderal Industri Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, mengatakan beberapa agen pemegang merek (APM) sudah menyatakan komitmennya untuk mengekspor LCGC. "Biasanya mereka itu mengkombinasikan antara memenuhi kebutuhan di dalam negeri dengan ekspor. Suzuki siap mengekspor Wagon R, Toyota juga mau ekspor. Semuanya siap ekspor termasuk Honda," katanya.
Budi mengatakan pasar potensial untuk ekspor LCGC asal Indonesia adalah negara Asean, negara-negara di kawasan Afrika, Oseania, dan Amerika Selatan. Menurut dia, pada 2014, Indonesia harus berupaya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan memenuhi pasar ekspor. "Kita harus kombinasikan agar tidak hilang pasar ekspor. Kalau dalam negeri semua ekspor tidak digarap bisa hilang pasarnya," katanya.
ANANDA TERESIA
Berita Terpopuler:
Minggu Ini BBM bisa di Android dan iPhone
Menteri Hatta Rajasa Kena Virus Vicky Prasetyo
TNI Investigasi Anggota AL Pelaku Penyekapan
Soal Ruhut Sitompul, PPP: Mau Jadi Komisi Kucing?
Di Tahanan, Vanny Mogok Makan