Anggaran ESDM Dipangkas Menjadi Rp 16,26 Triliun

Kamis, 19 September 2013 08:24 WIB

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Pagu indikatif anggaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014 dipangkas menjadi Rp 16,26 triliun. Dalam Rapat Kerja dengan Komisi Energi semalam, Menteri Energi Jero Wacik mengatakan, pemangkasan karena situasi perekonomian dunia yang sedang tidak stabil.

"Ini konsekuensi logis dari situasi perekonomian dunia yang berdampak ke dalam negeri. (Pagu) ini sifatnya sementara, masih akan kami perjuangkan tambahannya," ujar Jero saat ditemui usai rapat, Rabu tengah malam, 18 September 2013.

Jero menjelaskan, semula kementeriannya mengajukan pagu indikatif sebesar Rp 25,1 triliun. Namun, dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga 2014, Kementerian Keuangan memangkas permintaan tersebut karena penyerapan anggaran Kementerian Energi tidak maksimal. "Kami realistis, tentu dengan dikuranginya anggaran tidak boleh mengurangi semangat kerja kami.”

Sejumlah penyesuaian yang dilakukan dalam pagu indikatif tersebut, yakni anggaran inisiatif menjadi hanya sebesar Rp 2,1 triliun dan anggaran baseline menjadi sebesar Rp 0,8 triliun. Sementara untuk menutupi anggaran dari kebutuhan tambahan, kementerian akan mengalokasikan dari hasil optimalisasi pergeseran pagu antar program di eselon satu. "Misalnya perjalanan ke luar negeri para eselon satu semua dicoret, kemudian rapat-rapat tidak boleh lagi di hotel," ujarnya.

Anggaran inisiatif ini nantinya akan digunakan untuk diversifikasi dan konversi energi berupa pemanfaatan gas rumah tangga, gas untuk transportasi, dan pembangunan SPBG CNG. Sejumlah program yang menggunakan anggaran inisiatif, di antarnaya pembangunan 8 SPBG dan jaringan pipa di jabodetabek dan penyediaan 592 ribu paket perdana elpiji 3 kilogram untuk rumah tangga dan nelayan.

Sejumlah anggota Komisi menyayangkan besarnya pemangkasan yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan. Menurut mereka, pemangkasan sebagai reward and punishment tersebut bukan berasal dari Kementerian ESDM, melainkan badan usaha di bawah kementerian, yakni PT PLN (Persero).

"Penyerapan Kementerian Energi terjelek akibat anggaran ketenagaan listrik yang mencapai 50 persen dari total anggaran kementerian tidak terserap," ujar anggota dari Fraksi Partai Demokrat, Jhohny Allen Marbun.

AYU PRIMA SANDI


Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Penembakan Polisi | Miss World | Misteri Sisca Yofie | Info Haji



Berita Terpopuler:
SBY: Di Dunia, Hanya Indonesia Izinnya Berbelit
Pengusaha Minta Jokowi Tak Stop Mal di Jakarta
Ini Curhat Jokowi ke Boediono Soal Mobil Murah
Ahok: Indonesia Lebih Baik dari Amerika
Miss World Muslimah Galang Dana buat Pesantren
Syaharani: Vicky Banyak Menghafal Kamus




Advertising
Advertising




Berita terkait

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

13 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

14 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

5 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

5 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

10 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

10 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

10 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

10 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya