Para pedagang tempe berunjuk rasa dan melakukan sweeping ke kawasan pembuatan tempe di Kelurahan Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (25/7). Massa dari Pengawas Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) Kalideres menyatakan, aksi sweeping ini untuk menyikapi penolakan kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku tempe yang dirasa membebani para produsen tempe. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta -Izin impor kedelai yang dikantongi Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) diperkirakan belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat. Ketua II Gakoptindo Sutaryo mengatakan pihaknya diizinkan mengimpor 25 ribu ton kedelai tahun ini.
“Kami ini kan pemain baru (impor kedelai), ya masih harus belajar dulu,” kata Sutaryo ketika dihubungi Tempo, Ahad malam, 15 September 2013.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Gakoptindo Suyanto mengatakan rencana impor kedelai oleh Gakoptindo masih terkendala pembiayaan. Sutaryo mengatakan rencananya untuk pembiayaan akan bekerja sama dengan mitra lain seperti perbankan atau pemasok kedelai.
Meski izin hanya berlaku sampai akhir Desember 2013, Sutaryo optimis Gakoptindo dapat merealisasikan impor kedelai. “Mudah-mudahan bisa,” kata Sutaryo.
Sutaryo mengatakan yang harus diwaspadai saat ini adalah pasokan kedelai untuk 1,5 bulan ke depan. Sementara setelah itu diperkirakan kedelai impor dari para importir lain sudah masuk lagi ke Indonesia.
Untuk menekan harga kedelai di pasar, pemerintah telah menambah izin impor kedelai dari 580 ribu ton menjadi 1,1 juta ton hingga akhir tahun ini. Selain itu, pemerintah juga menetapkan harga jual kedelai ditingkat perajin tahu tempe sebesar Rp 8.490 per kilogram. Harga ini berlaku selama sebulan sejak 10 September 2013 sampai 10 Oktober 2013.
“Itu harga diimportir, belum diangkut. Kalau di perajin harganya Rp 8.800 per kilogram. Masih masuk harganya,” kata Sutaryo.
Harga Kedelai Melesat, Produsen Tahu Tempe Minta Pemerintah Atur Pasokan
20 November 2023
Harga Kedelai Melesat, Produsen Tahu Tempe Minta Pemerintah Atur Pasokan
Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifuddin, mengatakan tren kenaikan harga kedelai ini akan berlanjut hingga Desember.