Wawancara Menteri Zul: Harrison Ingin Main Tangkap

Rabu, 11 September 2013 13:14 WIB

Harrison Ford di Taman Nasional Tesso Nilo. WWF/Des Syafrizal

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengakui sempat beradu mulut dengan aktor Hollywod Harrison Ford, di tengah wawancara terkait proyek film dokumenter Years of Living Dangerously, Senin lalu. Berikut wawancara Erwan Hermawan dari Tempo dengan Menteri Zulkifli yang berkenan menceritakan kembali perbincangannya dengan aktor gaek pemeran Indiana Jones itu.


Bagaimana detailnya dialog Anda dengan Harrison Ford?
Jadi, ada dua persoalannya. Tidak banyak juga pertanyaannya sebenarnya, karena itu kan untuk film dokumenter, bukan wawancara seperti dengan wartawan. Wawancara untuk film dokumenter kan ada durasinya.

Apa saja pertanyaan Harrison Ford itu?
Pertama soal Tesso Nilo. Dia baru pulang dari Tesso Nillo melihat ada perambah hutan. Perambah itu bukan hanya satu orang, tapi 20 ribu kepala keluarga. Dia mengatakan kenapa tidak ditangkap? Kan, taman nasional? Saya katakan, yang terjadi di Tesso Nillo tentu akibat kebijakan yang dulu dan juga proses reformasi dan (masyarakat) yang baru berdemokrasi. Di mana setelah tahun 1998 (penegakan hukum) agak longgar sehingga banyak kawasan hutan yang dimasuki oleh saudara kita.

Lalu apa jawaban Ford?
Dia mengatakan sudah ke sana. Orang di sana tidak setuju dengan adanya kebun sawit. Saya katakan, ya memang tidak setuju penduduk aslinya. Tapi itu kan sedikit, yang datang dari Sumatera Utara lebih banyak. Harrison tanya lagi, tapi kan mereka tidak datang dengan sendirinya. Ditangkap, dong.

Apa tanggapan Anda?
Saya katakan kita sekarang pendekatannya bukan seperti kemarin waktu pemerintahan otoriter. Kalau otoriter, melakukan penangkapan tidak menjadi masalah. Sekarang pendekatannya bukan pendekatan kemananan, tapi pendekatan kesejahteraan. Pakai soft power. Tapi rupanya dia (Harrison Ford) tidak mau menerima jawaban saya itu. Dia bilang, "Kalau melanggar ya dihukum dan ditindak. Kalau tidak ditindak, tiap hari hutan tambah rusak." Sayang sekali durasi wawancara pendek, jadi saya tidak bisa menjelaskan lebih jauh. Background-nya ya Mesuji. Tahu kan peristiwa Mesuji? Satu orang ditangkap, akibatnya jalan ditutup seminggu. Jadi, tidak mudah.


Tapi dijelaskan ke Harrison?
Iya, tapi ya sudah pokoknya (menurut Harrison) salah saja.


Apa lagi, Pak?
Yang kedua, ada teman Harrison, yang mau mengurus izin restorasi ekosistem hutan sudah empat tahun tidak kelar-kelar. Sementara yang lain katanya sudah selesai. Saya bilang izin yang mana. Kalau izin tanaman rakyat cepat selesai. Saya jelaskan ke dia bahwa saya tahu betul. Itu teman kamu mintanya 230 ribu hektare, kalau zaman dulu bisa sejuta hektare juga. Kalau sekarang, rakyatnya gimana. Melalui kajian kita karena itu bantuan luar negeri kami berikan 100 ribu. Itu pun sudah terbesar di Indonesia. Mereka belum mau karena ada kerja sama dengan luar negeri. Akhirnya diberhentikan karena durasi.

Bapak sampaikan apa lagi?
Saya bilang, Tesso Nillo itu kerja sama dengan WWF, rusak juga kan. Ada juga di Jambi kerja sama dengan luar negeri, rusak juga. Kalau rusak yang kena kita lagi. Kita lagi yang dimarahi orang. Jadi, tak gampang pakai duit luar negeri itu.

Katanya Harrison emosional?
Yang emosional itu soal Tesso Nillo. Saya berprasangka baik saja. Dia ini kan seniman, mungkin karena hutan rusak secara personal mungkin prihatin. Susah sih, habis itu dia pulang.

Harapan dia seperti apa, sih?
Harapan kita memang terlalu muluk. Kita maunya (wawancara) di bawah di arboretum (hutan buatan di Komplek Kementerian Kehutanan) agar diskusi itu terbuka. Biar wartawan dengar dia protesnya apa atau jelek buruknya. Itu idenya. Tapi tak disetujui dan diusulkan di lobi juga. Tapi dia tidak mau juga. Maunya di ruangan saya dan berdua, sesuai ada skenarionaya. Setelah itu pulang dipikir sama wartawan ada insiden.



Harrison sempat menanam pohon di sini?
Dia memang tidak mau menanam (pohon) dan wawancara. Dia maunya bikin film dokumenter saja. Yah, orang sana kan saklek.***

Advertising
Advertising

Berita terkait

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

59 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

25 Januari 2024

Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

Kepala Badan Kehutanan AS Randy Moore menghargai langkah Indonesia dalam mengatasi krisis iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Profil Harrison Ford, Aktor Senior Amerika yanbg Menerima Penghargaan dari Critics Choice Awards

16 Januari 2024

Profil Harrison Ford, Aktor Senior Amerika yanbg Menerima Penghargaan dari Critics Choice Awards

Harrison Ford meraih penghargaan kategori Career Achievement dalam acara Critics Choice Awards 2024

Baca Selengkapnya

Harrison Ford Merasa Beruntung Raih Critics Choice Career Achievement Award 2024

15 Januari 2024

Harrison Ford Merasa Beruntung Raih Critics Choice Career Achievement Award 2024

Bintang Indiana Jones, Harrison Ford dianugerahi Career Achievement Award dalam Critics Choice Awards 2024 dalam usia 81 tahun.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

13 Desember 2023

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Film Indiana Jones and the Dial of Destiny Tayang di Disney+ Hotstar

1 Desember 2023

Film Indiana Jones and the Dial of Destiny Tayang di Disney+ Hotstar

Indiana Jones and the Dial of Destiny dan film dokumenter yang mengikuti perjalanan Harrison Ford di industri hiburan, tayang di Disney+ Hotstar.

Baca Selengkapnya