Ini Profil Deputi Gubernur Senior BI Idaman

Reporter

Selasa, 3 September 2013 08:56 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku industri keuangan mulai menaksir profil calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang mereka idamkan. Pengamat Pasar Modal Yanuar Rizki menyarankan agar Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat memilih Deputi Gubernur Senior yang memiliki kharisma sekelas Gubernur BI. "Dengan kharisma tersebut, dia akan mendapat respek dari pelaku pasar," kata dia seusai memberi masukan dalam rapat Komisi Keuangan DPR, Senin malam, 2 Agustus 2013.


Menurut Yanuar dalam Undang-undang Bank Indonesia, Deputi Gubernur Senior wajib mengisi kekosongan posisi Gubernur. Dalam sejarah BI, Deputi senior selalu menjadi acting governor. Dia mencontohkan beberapa tokoh yang terbukti mampu bertindak seperti itu di antaranya Anwar Nasution, Syahril Sabirin, Miranda Goeltom, dan Boediono.


Yanuar pun mengingatkan, pemilihan Deputi Gubernur Senior tidak bisa berdasarkan pemikiran individual sang Gubernur, apakah senang atau tidak senang dengan orang tersebut. "Intinya, kita mencari pemimpin yang dihormati setelah Gubernur BI," ucapnya.


Dua calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia bakal menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat pada hari ini, Selasa 3 September 2013. Keduanya adalah ekonom senior Bank Danamon Anton Gunawan dan Direktur Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Mirza Adhityaswara.


Anton dan Mirza diajukan sebagai calon Deputi Gubernur Senior BI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui surat pengajuan bernomor R39/pres/8/2013, tertanggal 15 Agustus 2013. Salah satu dari keduanya akan mengisi jabatan yang ditinggalkan oleh Darmin Nasution pada 2008. Saat itu, Darmin terpilih sebagai Gubernur BI.


Advertising
Advertising

Jika lulus sebagai Deputi Gubernur Senior BI, Anton atau Mirza akan melanjutkan masa jabatan yang tersisa hingga 2014. Ekonom dari PT Bank Central Asia Tbk., David Sumual, menilai keduanya sangat kompeten untuk menduduki jabatan tersebut. Anton, kata dia, sangat memahami teori ekonomi moneter karena punya latar belakang akademisi. Sedangkan Mirza dinilai punya latar belakang yang cukup lengkap, "dari praktisi hingga birokrat,” kata dia kepada Tempo.


Ekonom dari Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono, menegaskan pentingnya dukungan ahli senior bidang moneter untuk mendampingi Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. “Apalagi, belakangan rupiah terus bergejolak.”


MARTHA THERTINA


Berita Lainnya:
Begini Cara Jokowi Promosikan Blok G Tanah Abang
Diiringi Tanjidor, Jokowi Resmikan Blok G Tenabang
Jokowi Ajak BRI Beri Kredit Pedagang Tanah Abang
Jokowi Janji Kasih Modal Pedagang Blok G
Pedagang Blok G Ingin Eskalator

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya