Industri Logam Dasar Diprediksi Tumbuh 12,5 Persen  

Reporter

Selasa, 20 Agustus 2013 14:13 WIB

Teknisi melakukan pemeriksaan komponen mesin yang di rakit oleh para siswa SMKN 1 Jakarta, kamis (05/01) Dengan kapasitas mesin 1500 CC Twin Cam 16 valve, dengan bahan logam tertentu yang masih di impor dari luar dibuat mampu bersaing dengan produk mesin mobil ternama. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari mengatakan, target pertumbuhan industri logam dasar, besi, dan baja tahun ini adalah 12,5 persen. "Target kita setidaknya 12,5 persen," katanya di sela pembukaan pameran industri logam dasar di Kementerian Perindustrian, Selasa, 20 Agustus 2013.

Ansari berpegang pada data Badan Pusat Statistik yang mengatakan, pertumbuhan industri logam dasar pada semester I tahun ini mencapai 12,74 persen. "Di semester II biasanya bisa melebihi semester I. Tapi melihat kondisi ekonomi global, kita pasang target tahunan yang realistis saja, 12,5 persen," jelasnya.

Pertumbuhan tersebut, menurut Ansari, digerakkan oleh derasnya arus investasi dan besarnya permintaan sektor industri lain, seperti otomotif dan permesinan. "Industri logam, otomotif, dan permesinan ini terkait erat, pertumbuhan yang satu akan turut menarik yang lain," katanya.

Menurut statistik yang dipublikasikan di laman Kementerian Perindustrian, pada 2010 terdapat 40 unit usaha di sektor logam dasar, besi dan baja. Saat itu, sebanyak 11.207 tenaga kerja terserap oleh sektor industri ini dengan nilai produksi mencapai Rp 15,29 triliun.

Pada 2011, pertumbuhan sektor industri logam dasar mencapai 13,06 persen. Namun, di tahun berikutnya pertumbuhan hanya mencapai 4 persen. Penurunan tingkat pertumbuhan ini, kata Ansari, disebabkan oleh kelangkaan bahan baku.

Untuk menyikapinya, Kementerian Perindustrian mendorong moratorium dan mempercepat pembatasan ekspor bahan baku mineral sebelum undang-undang tersebut berlaku pada 2014. Sebab saat ini, kata Ansari, beberapa mega proyek industri baja nasional sedang tumbuh dan dipastikan memerlukan bahan baku mineral tersebut.

Di antara industri pengolah biji besi menjadi besi spons tersebut adalah PT Meratus Jaya Iron and Steel, dengan kapasitas produksi 315 ribu ton per tahun. Perusahaan hasil patungan PT Krakatau Steel Tbk dan PT Aneka Tambang Tbk ini mendirikan pabriknya di Batu Licin, Kalimantan Selatan. "Proyek industri hulu besi baja seperti ini diharapkan mengurangi ketergantungan kita terhadap impor," kata Ansari.

PINGIT ARIA

Berita Terkait:
Struktur Industri Indonesia Lemah

Elesys Inc. Berencana Jadikan Indonesia Basis Produksi

Pemerintah Bakal Keluarkan Kebijakan DMO Produk Pertanian

Pertama Kali, Pertumbuhan Industri Lampaui Pertumbuhan Ekonomi

Industri Plastik Masih Berharap pada Polytama


Berita terkait

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.

Baca Selengkapnya

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.

Baca Selengkapnya

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

23 Juli 2018

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

29 Desember 2017

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

14 Desember 2017

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

11 Desember 2017

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.

Baca Selengkapnya

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

11 Desember 2017

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

7 November 2017

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.

Baca Selengkapnya