Pidato SBY Dinilai 'Menjerumuskan' IHSG  

Reporter

Selasa, 20 Agustus 2013 09:39 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Analis Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang asumsi makro-ekonomi 2014 tidak memberikan dampak positif pada pasar modal. Dia menilai asumsi makro-ekonomi yang cenderung tidak sesuai dengan kondisi riil malah membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) melorot. "Investor malah cenderung melakukan aksi jual," kata dia, Selasa, 20 Agustus 2013.

Seperti diketahui, dalam pidato nota keuangan yang dibacakan pada 17 Agustus 2013, SBY mengatakan target pertumbuhan ekonomi 2014 mencapai 6,4 persen dengan mengandalkan konsumsi domestik. Inflasi ditargetkan sebesar 4,5 persen. Ini yang dinilai Reza tidak sesuai dengan kondisi riil.

Selain pidato SBY, Reza mengatakan investor ragu dengan pernyataan Menteri Keuangan Chatib Basri yang mengatakan nilai rupiah masih aman karena tidak separah pelemahan mata uang negara berkembang lainnya, seperti rupee India atau dolar Australia. Menurut Reza, pernyataan Chatib membuat pasar bergejolak karena investor menganggap pemerintah tidak melakukan langkah strategis dalam menahan pelemahan rupiah.

Meski begitu, Reza tidak menafikkan adanya faktor eksternal yang melemahkan IHSG. Rencana bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) untuk mengurangi stimulus moneter diperkirakan akan membuat kabur dana asing yang parkir di negara berkembang. Walhasil, nilai tukar rupiah diperkirakan terus melemah karena defisit neraca berjalan membengkak dan ujung-ujungnya IHSG terus terkoreksi.

Pada perdagangan hari ini, Selasa, 20 Agustus 2013, IHSG akan berada pada level support 4285-4310 dan resistance 4430-4455. Reza mengatakan gejolak IHSG bisa mereda jika pelaku pasar tidak terlalu panik dengan kondisi saat ini. "Terutama ada kecenderungan aksi beli dengan memanfaatkan rendahnya harga saham,” katanya.

Seperti diketahui, pada perdagangan Senin, 19 Agustus 2013, IHSG ambles 255,14 poin atau 5,58 persen ke level 4.315,52. Pada saat yang bersamaan, nilai tukar rupiah juga sudah mencapai 10.500 per dolar Amerika Serikat sehingga investor terangsang untuk melakukan tekanan jual.

ANANDA PUTRI


Topik Terhangat:
Suap SKK Migas
| Penembakan Polisi | Pilkada Jatim

Berita Terkait:

KPK Minta Rudi Blak-blakan Soal Suap SKK Migas

Gerak-gerik Rudi Sudah Diawasi Sejak Mei

Belum Jujur, KPK Berharap Rudi Dapat Hidayah

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

6 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

6 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9

24 hari lalu

Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9

Setelah turun dalam kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berhasil menguat di sesi pertama hari ini. IHSG menutup sesi di level 7,226,9 atau naik 0.83 persen.

Baca Selengkapnya